nusabali

Bupati Beri Waktu Enam Bulan

  • www.nusabali.com-bupati-beri-waktu-enam-bulan

Bupati Giri Prasta ingin ada reward dan hukuman bagi pegawai Perumda Pasar Mangu Giri Sedana. Kalau memang tidak mampu, lebih baik mengundurkan diri.

Pelantikan Direksi Perumda Pasar Mangu Giri Sedana

MANGUPURA, NusaBali
Jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung periode 2019–2023 resmi dilantik, Rabu (6/2), di Ruang Rapat Kertha Gosana, Puspem Badung. Direksi yang dilantik meliputi I Made Sukantra selaku Direktur Utama, I Wayan Mustika selaku Direktur Umum, dan I Wayan Astika selaku Direktur Operasional. Selain itu, Bupati Giri Prasta juga melantik Ni Made Setiari sebagai anggota Dewan Pengawas yang baru.

Pelantikan dilakukan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dihadiri Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Wakil Ketua DPRD Made Sunarta, dan Ketua Komisi III Putu Alit Yandinata, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan para staf di lingkungan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.

Bupati Giri Prasta memberi deadline enam bulan kepada jajaran direksi baru untuk membenahi perusahaan plat merah tersebut. Bila dalam enam bulan dianggap gagal, bupati mengancam akan mencopot ketiganya. “Maksimal kami beri waktu enam bulan. Kalau tidak bisa (memimpin Perumda) maka pakta integritas berlaku. Tidak ada peringatan, selesai dah di situ,” tegasnya.

Pembenahan yang dimaksud Bupati adalah membenahi kinerja dan disiplin pegawai. Pasalnya, postur kepegawaian di PD Pasar sangat banyak, sementara kinerjanya dinilai belum sesuai harapan. “Pakta integritas juga berlaku bagi pegawai. Kami ingin ada reward dan hukuman kepada pegawai yang bekerja di situ. Kalau memang tidak mampu, lebih baik mengundurkan diri,” tandas Bupati Giri Prasta. Dia meminta ketiga direksi menjadi leader yang baik, sehingga bisa ditiru oleh jajaran pegawai.

Selain itu, bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, itu juga memberikan catatan atas kinerja sejumlah pasar yang dikelola Perumda Pasar Mangu Giri Sedana yang tidak maksimal. Menurut Bupati Giri Prasta, yang paling menonjol hanya Pasar Hewan Beringkit, Pasar Kuta I, Pasar Kuta II, dan Pasar Nusa Dua. Sementara, pasar lainnya belum terlalu kelihatan, seperti Pasar Kapal, Pasar Sembung, dan Pasar Kertha Sari atau Pasar Latu.

Bupati berharap Perumda Pasar bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat Badung dan bisa mengembangkan sistem pasar tradisional yang sekelas pasar modern, jauh dari kesan kumuh dan kotor. “Kami ingin pasar di Badung tradisional modern. Pasar ada AC dan basementnya. Saya contohkan Pasar Desa Adat Blahkiuh. Berapa pun butuh penyertaan modal, kami siap, yang penting pasar bagus dan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutur mantan Ketua DPRD Badung ini.

Mengenai penggunaan timbangan digital yang tak termanfaatkan maksimal juga jadi sorotan bupati. Tak hanya itu, sistem parkir di Pasar Beringkit juga tak luput dari sorotannya. Menurutnya sangat aneh sistem e-parkir yang sudah diterapkan justru diganti dengan sistem manual. “Dulu minta e-parkir, sudah pakai, tapi kenyataannya e-parkir sekarang dicabuti. Wajar kami curiga di situ pasti ada apa-apanya,” tandas bupati.

Untuk mengatasi beragam persoalan di tubuh Perumda Pasar Mangu Giri Sedana itu, bupati minta direksi yang baru menunjukkan taringnya. Bila memang ada pegawai atau pihak-pihak yang bermain, diminta agar ditindak tegas. “Saya cuma minta tiga hal. Jujur, disiplin, dan kerja. Kalau ini tidak mampu, ya sudah, selesai. Artinya sudah game over,” tegas bupati.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra berjanji akan menindaklanjuti apa yang menjadi arahan bupati. Pihaknya akan segera melakukan pembenahan baik ke dalam maupun ke luar. “Apapun yang sudah disampaikan oleh bapak bupati akan kami maksimalkan. Misalnya disiplin pegawai, inovasi kerja termasuk target dan progres. Kami diberi waktu enam bulan untuk itu,” katanya.

Mengenai timbangan hewan yang ada di Pasar Hewan Beringkit, Sukantra mengaku akan segera mempelajarinya. Sebab, saat ini ada dua model timbangan yakni digital dan manual. “Soal timbangan ada digital dan manual, kami akan lihat dulu. Intinya jangan sampai merugikan petani,” ucapnya. *asa

Komentar