nusabali

Para Petahana Terpental

  • www.nusabali.com-para-petahana-terpental

Calon direksi petahana Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sutarma terpental bersama dengan petahana Dewan Pengawas I Nyoman Subawa. Direksi dan dewan pengawas terpilih akan dilantik Rabu (6/2).

Seleksi Direksi Perumda Pasar Mangu Giri Sedana  

MANGUPURA, NusaBali
Terjawab sudah siapa yang bakal duduk di kursi direksi dan dewan pengawas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana periode 2019–2023. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah memutuskan tiga orang untuk calon direksi dan satu orang untuk dewan pengawas. Rencana pelantikan akan dilakukan pada Rabu (6/2) mendatang.

“Iya, dari lima orang calon direksi yang sudah diwawancarai langsung oleh Bapak Bupati, sudah diputuskan tiga orang, dan satu orang sebagai dewan pengawas Perumda Pasar Mangu Giri Sedana,” ungkap anggota Pansel Direksi dan Dewan Pengawas Perumda Pasar Manggu Giri Sedana AA Sagung Rosyawati, yang dikonfirmasi, Minggu (3/2).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh bupati beberapa waktu lalu, terpilih tiga orang nama calon direksi, yakni Direktur Utama (Dirut) I Made Sukantra, Direktur Umum I Wayan Mustika, dan Direktur Operasional I Wayan Astika. Menariknya, calon direksi petahana I Made Sutarma terpental bersama dengan petahana Dewan Pengawas (Dewas) I Nyoman Subawa. Sedangkan, yang terpilih duduk di dewan pengawas adalah Ni Made Setiari.

Menurut Rosyawati yang juga Kabag Perekonomian Setda Badung, pelantikan Direksi dan Dewan Pengawas Perumda Pasar Mangu Giri Sedana akan dilaksanakan pada Rabu (6/2) mendatang. Jadwal ini sudah berdasarkan petunjuk bupati langsung. “Rencana Bapak Bupati yang akan melantik,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemkab Badung menyelenggarakan seleksi terbuka untuk pengisian Direksi serta Dewan Pengawas Perumda Pasar Mangu Giri Sedana masa bakti 2019–2023. Seleksi ini terbuka untuk siapa pun sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Di antaranya, usia minimal 33 tahun, berpendidikan Strata Satu (S1), dan memiliki pengalaman kerja pada sebuah perusahaan minimal 5 tahun.

Adapun lowongan yang tersedia pada seleksi ini adalah tiga kursi direksi dan satu lagi dewan pengawas. Total sudah ada pelamar calon direksi sebanyak tujuh orang, sedangkan pelamar calon dewan pengawas sebanyak empat orang.

Untuk tujuh pelamar kursi direksi di antaranya, Dewa Ketut Budiadnya, I Made Sukanta, I Made Jaya Dwiputra, I Wayan Mustika, I Wayan Astika, dan I Nyoman Mardiana, termasuk I Made Sutarma yang berstatus incumbent yang kini menjabat direktur utama. Sementara, empat calon dewan pengawas yaitu I Nyoman Subawa, IB Wisnawa, dan Ni Made Setiari, termasuk I Rai Sukabagia yang juga berstatus incumbent atau masih duduk sebagai direktur.

Setelah melalui serangkaian tahapan, kemudian mengerucut menjadi tujuh orang yang melangkah ke tahap selanjutnya yakni uji kelayakan dan kepatutan (UKK). Untuk tahapan ini, calon direksi Wayan Astika memperoleh nilai tertinggi 87,00, disusul Made Sukantra 84,69, I Wayan Mustika 84,41, Made Sutarma 84,40, I Nyoman Mardiana 82,20, I Made Jayadwiputra 81,64, dan Dewa Ketut Budiadnya 79,76. Untuk calon dewan pengawas yakni I Rai Sukabagia mendapatkan nilai paling tinggi yaitu 84,94, selanjutnya Ni Made Setiari 83,36, Ida Bagus Wisnawa 81,54, dan terakhir I Nyoman Subawa 77,72.

Namun, untuk calon direksi hanya lima orang saja yang lolos ke tahap terakhir, yakni wawancara langsung dengan bupati. Dua orang yang terpental pada tahapan ini adalah I Made Jayadwiputra dan Dewa Ketut Budiadnya, sedangkan keempat calon dewan pengawas semuanya lolos ke tahap terakhir. *asa

Komentar