nusabali

Siswa SMP Digebuki 6 Kakak Kelas

  • www.nusabali.com-siswa-smp-digebuki-6-kakak-kelas

Dua jam dianiaya sampai dua kali pingsan, bermula saling ejek di medsos

PEKALONGAN, NusaBali

Bocah AM, 14 tahun, di Pekalongan tak berdaya jadi bulan-bulanan kekerasan 6 kakak kelasnya di musala sekolah SMP mereka. Dua jam dia digebuki hingga 2 kali mengalami pingsan. Penyebabnya sepele, saling ejek unggahan foto di medsos.

Warga Desa Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ini sekolah di SMP NU Pajomblangan. Dia menceritakan pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (16/1) lalu.

Apa penyebabnya? "Jadi sehari sebelumnya saya pasang foto di facebook. Teman-teman ada yang komentar fotonya jelek. Saya balas. Dia marah. Saya blokir perteman," katanya menceritakan awal mula penyebab terjadinya masalah.

AM semula mengira hal itu selesai. Namun ternyata persoalan tersebut berbuntut panjang. Bahkan turut andil penganiayaan juga sejumlah kakak kelasnya yang postur tubuhnya jauh lebih besar dari AM.

Sehari setelah kejadian di facebook itu, seusai pulang sekolah ada 3 temanya menjemput dan memaksa korban dibawa di sebuah musala di kompleks sekolahan. "Di situ dikeroyok oleh enam orang dari jam tiga sampai jam lima sore," paparnya, Jumat (1/2) seperti dilansir detik.

Seperti yang terekam dalam video yang viral, AM dipukuli bertubi-tubi oleh para pengeroyok. Dia dijadikan bulan-bulanan. Dipukul, ditonjok, ditendang dari berbagai arah tanpa sedikitpun berusaha melawan atau membalas.

Rekaman video berdurasi 2 menit 41 detik tersebut direkam salah satu anak yang tengah berkerumun di dalam musala. Para pelaku tak melepas sepatu di ruangan itu. Sesekali nampak asap pekat rokok terekam di gambar video.

Video sadis yang tersebar itu, kata AM, hanyalah potongan kecil penganiayaan. Korban mengaku mengalami penganiayaan yang lebih berat. Selain dipukul dan ditendang, dia juga dua kali diinjak-injak.

"Dikeroyok sampai jam lima sore. Diinjak-injak juga. Saya gak ingat apa-apa, pingsan. Bangun terus dikeroyok, pingsan lagi. Tahu-tahu sudah di rumah," kata korban.

Ironisnya pasca penganiayaan tersebut beberapa pelaku justru mengantarkan korban dalam kondisi pingsan ke rumahnya. Namun saat itu tidak mengatakan apa-apa.

"Ya saya kira tidak ada kejadian apa-apa. Mereka masuk kamar terus pergi," kata Suyati (42), ibu korban.

Suyati baru mengetahui anaknya dikeroyok enam orang ketika diberitahu oleh kakak AM yang mengetahui adanya video viral di grup percakapan medsos. "Kenapa mereka kejam dan mengkeroyok anak saya seperti itu," kata Suyati sembari terisak nangis.

Ayah korban, Amat Kasirun (45) mengatakan dari pemeriksaan medis, AM mengalami luka dalam. Saat ini AM sering merasakan sesak nafas dan bagian punggung dan perut terasa berat. "Luka lebam sudah mulai hilang. Besok kita cek (kesehatan) lagi disuruh dokter," kata Kasirun.

Kasirun sudah melaporkan hal itu kepada polisi. "Kami sudah ke kantor polisi. Anak saya juga sudah dimintai keterangan. Videonya juga sudah diperlihatkan, dengan surat rumah sakit," tambah Kasirun.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ganjar juga mendukung tekad keluarga untuk menyelesaikan persoalan itu lewat jalur hukum. Ganjar meminta untuk segera melaporkan ke Polres agar persoalan tidak berlarut-larut.

"Tadi Pak Ganjar menelepon keluarga untuk melanjutkan laporan ke Polres," kata Saim, sahabat keluarga yang selalu mendampingi orang tua AM menghadapi kasus tersebut. *

Komentar