nusabali

Diterjang Angin Ngelinus, Belasan Atap Rumah Warga Rusak

  • www.nusabali.com-diterjang-angin-ngelinus-belasan-atap-rumah-warga-rusak

Angin ngelinus (puting beliung) menerjang wilayah Banjar Kembang, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (31/1) dini hari.

NEGARA, NusaBali
Meski tidak ada korban luka maupun jiwa, namun musibah angin ngelinus yang terjadi saat hujan, itu mengakibatkan 15 atap rumah warga rusak.

Informasi yang dihimpun, belasan atap rumah warga yang mengalami kerusakan  itu adalah rumah keluarga Mohamad Ramli, Muhlis, Andre Rosadi, Hasani, H  Nasrun,  Riki Ardiansyah, Ardiman, H Hanafi, Mahdi, Mustakin, Edi Rahman, Bahrahmah, Jamhari, Rusmini, dan Saiful Bahri. Atap rumah rata-rata mengalami kerusakan ringan. Sejumlah bagian genteng ataupun asbes berhamburan, dan mulai diperbaiki warga pada Kamis pagi kemarin.

Salah seorang korban, Mohamad Ramli, 50, mengatakan musibah angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 03.30 Wita. Saat itu sedang terjadi hujan, dan tiba-tiba muncul angin puting beliung yang menjatuhkan sejumlah genteng atap rumahnya. “Anginnya terasa berputar, dan langsung genteng-genteng berjatuhan. Saya juga langsung keluar, dan ternyata beberapa atap rumah warga lainnya juga rusak,” ungkapnya, yang kemarin sedang memperbaiki atap rumahnya.

Sedangkan Kelian Banjar Kembang Abdul Hamid, mengatakan musibah angin puting beliung saat hujan angin itu tidak sampai menyebabkan korban manusia. Hanya saja, sejumlah atap rumah warga termasuk tetangganya, mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi memang tergolong ringan, dengan rata-rata perkiraan kerugian di bawah Rp 1 juta.

“Kejadiannya juga sudah kami laporkan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Tadi (kemarin) pagi, warga juga sudah memperbaiki kerusakan atap rumah mereka. Rencananya kalau memang diperlukan bantuan, kami akan gunakan dana kebencanaan dari desa untuk membantu perbaikan. Kita di desa ada dana sekitar Rp 5 juta, dan rasanya cukup untuk perbaikan atap-atap yang rusak,” ujarnya.

Selain merusak belasan atap rumah warganya, sambung Abdul Hamid, juga terjadi musibah sejumlah pohon tumbang di wilayahnya. Dari sejumlah pohon tumbang itu, salah satunya sebatang pohon bayur di salah satu areal kebun warga. Pohon tersebut tumbang menutup badan jalan desa setempat. Terkait pohon tumbang itu juga sudah ditangani tim dari BPBD Jembrana. “Kemarin warga tidak berani tidur setelah kejadian angin ngelinus itu. Sekitar pukul 06.00 Wita, baru reda hujannya,” ungkapnya.

Sementara itu, sesuai laporan yang diterima BPBD Jembrana, hujan angin yang terjadi Kamis (31/1) dini hari, juga menyebabkan sejumlah musibah di beberapa titik. Selain pohon tumbang serta kerusakan atap rumah di wilayah Desa Cupel, serta kejadian pohon tumbang menimpa atap ruangan RPP KPU Jembrana, juga terjadi musibah dua bangunan ambruk. Bangunan ambruk itu di antaranya adalah sebuah bangunan balai lantang di areal Pura Dalem Pangyangan, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dan sebuah bangunan bale sari milik warga di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.

“Untuk sejumlah musibah, khususnya pohon tumbang sudah kami tangani. Beberapa laporan kerusakan rumah warga juga sudah kami cek, dan nanti kami rencanakan gotong royong. Tadi kami fokus untuk penanganan pohon tumbang,” ujar Kalak BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada menghadapi cuaca belakangan ini. *ode

Komentar