nusabali

Satu Warga Tolak Pembebasan Lahan

  • www.nusabali.com-satu-warga-tolak-pembebasan-lahan

Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli, sedang proses pengembangan jalan Tampuagan-Dukuh.

Pelebaran Jalan Tampuagan-Dukuh Desa Peninjoan

BANGLI, NusaBali
Hanya saja rencana pelebaran jalan ini masih terhambat, sebab salah seorang warga menolak membebaskan lahannya. Alasannya, belum memerlukan jalan tersebut. Sejumlah warga kecewa atas sikap yang menolak rencana pelebaran jalan itu. 

Informasi di lapangan, masih ada jalan alternatif selain jalan utama Tampuagan-Dukuh. Warga yang kecewa pun mengancam tidak akan memberikan melintasi atau memanfaatkan jalan itu bagi yang menolak rencana pelebaran. Bahkan ada rencana buat surat pernyataan bermaterai agar warga yang menolak tidak melintasi jalan Tampuagan-Dukuh. “Sebanyak 15 orang lahannya kena untuk pelebaran. Mereka tidak masalah, toh mereka yang akan menikmati nanti,” ungkap sumber di lapangan, Selasa (22/1). 

Terpisah, Perbekel Desa Peninjoan, Dewa Nyoman Tagel, menjelaskan saat ini sedang berlangsung pembuatan jalan yang menghubungkan Banjar Tampuagan menuju Dukuh. Jalan yang dibuat sepanjang 1,5 kilometer. Pembuatan jalan untuk mempermudah akses masyarakat  menuju setra. Selama ini jalur tersebut hanya berupa jalan setapak. Selain ke setra juga memperlancar kegiatan warga membawa hasil pertanian.

Diakui tanah warga kena imbas dari pelebaran jalan ini sehingga perlu pembebasan lahan. “Jalan setapak 2 meter kami lebarkan menjadi 5 meter. Untuk itu warga setempat memberikan lahannya untuk pelebaran jalan. Jalan nanti diaspal 3 meter dan sisanya 2 meter untuk saluran drainase,” jelasnya. Dewa Tagel mengakui ada warga menolak pelebaran jalan. Sebelumnya ada 3 orang tidak setuju, setelah dilakukan pendekatan akhirnya sisa 1 orang yang tidak setuju. “Kami melakukan pendekatan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ungkapnya.

Dewa Tagel juga mengaku mendengar isu pembuatan surat pernyataan agar warga yang menolak tidak melintasi jalan tersebut. Ia pun memberikan pemahaman kepada warga agar tidak berbuat seperti itu. “Yang bersangkutan tidak mau lahannya dibebaskan dengan alasan tidak butuh jalan. Kami pun alihkan sedikit menikung sehingga lahan yang bersangkutan tidak kena,” beber Dewa Tagel.

Dijelaskan, pembuatan jalan bersumber dari program Gerbang Gita Santi (GGS) sebesar Rp 1 miliar lebih. Pelebaran jalan melibatkan Kondim 1626/Bangli dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Saat ini baru pra TTMD, jika sudah dibuka maka warga bersama TNI mengerjakan bersama,” imbuh Dewa Tagel. *es

Komentar