nusabali

Puting Beliung di Gianyar, 1 Tewas, 1 Luka

  • www.nusabali.com-puting-beliung-di-gianyar-1-tewas-1-luka

Korban Pande Nyoman Sampun Suparta tewas kesetrum saat perbaiki jaringan listrik yang putus tertimpa pohon roboh akibat puting beliung

GIANYAR, NusaBali
Bencana puting beliung (angin ngelinus) amuk sejumlah kawasan di Gianyar, Senin (14/1) sore sekitar pukul 15.00 Wita. Bencana ini merenggut satu nyawa dan satu korban terluka, selain merusak bangunan dan menumbangkan sejumlah pohon perindang hingga menimpa kendaraan.

Angin puting beliung, antara lain, mengamuk di sekitar Taman Kota Gianyar (Kecamatan Gianyar) dan Desa Bona (Kecamatan Blahbatuh). Korban tewas adalah Pande Nyoman Sampun Suparta, 55, seorang instalatir freelance PLN yang tewas kesetrum listrik di rumah tetangganya kawasan Banjar Pasedana Bona Kaja, Desa Bona.

Kematian tragis Pande Nyoman Sampun Suparta berawal dari pohon Sandat tumbang di rumah tetangganya, Pande Nyoman Sadia, akibat diterjang puting beliung. Pohon tumbang ini menyebabkan jaringan listrik di rumah Pande Sadia terputus.

Kemudian, Senin sore sekitar pukul 16.18 Wita, korban Pande Sampun Suparta yang memang punya keahlian bidang kelistrikan, berinisiatif membantu perbaiki jaringan listrik di rumah Pande Sadia yang terputus. Kebetulan, Pande Sadia masih ada hubungan keluarga dengan korban.

“Korban (Pande Sampun Suparta) yang kesehariannya bekerja sebagai tenaga free lance instalasi listrik PLN berinisiatif memperbaiki kabel listrik yang putus di rumah tetangganya,” ungkap Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Dwikora.

Awalnya, korban dengan lihai menggulung kabel yang putus tersebut. Namun naas, ketika asyik menggulung kabel dengan tangan kosong, tiba-tiba pria berusia 55 tahun ini tersengat aliran listrik. “Seketika korban berteriak, lalu roboh dan muntah-muntah,” papar Kompol Dwikora.

Korban Pande Sampun Suparta yang sekarat kemudian dilarikan keluarganya ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Namun sayang, nyawa korban tak bisa disela-matkan. Belum sempat mendapatkan pertolongan medis, korban keburu meninggal. Jasad korban sempat dititip sebentar di Instalasi Jenazah RS Sanjiwani Gianyar.

Senin malam sekitar pukul 19.00 Wita, jenazah korban Pande Sampun Suparta dibawa pulang dari RSUD Sanjiwani ke rumah duka di Banjar Pasedana Bona Kaja, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh. Berselang 1 jam kemudian, tepatnya pukul 20.00 Wita, jenazah korban tersengat listrik pasca bencana puting beliung ini langsung dikuburkan di Setra Desa Pakraman Bona.

Selain merenggut nyawa Pande Sampun Suparta, bencana puting beliung di Gianyar kemarin sore juga menyebabkan satu korban terluka. Korbannya adalah pegawai Bank BPR Aruna Gianyar, Ni Ketut Purwanisasih, 43, asal Banjar Kacagan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Korban Ketut Purwanisasih terluka akibat tertimpa pohon roboh di Jalan Bypass Dharmagiri Gianyar (rute Kota Gianyar-Desa Buruan) tepatnya di depan Showroom Toyota. Ketika musibah terjadi, Senin sore sekitar pukul 15.00 Wita, korban Purwanisasih melintas di lokasi TKP mengendarai sepeda motor, melaju dari arah timur (Kota Gianyar).

“Saya saat itu datang dari BNI dan rencana mau balik ke kantor. Dari tikungan di depan Kantor Pengadilan Agama Gianyar, saya sudah rasakan ada angin berputar dan asap pembakaran batubata berputar. Jalan aspal juga licin karena pas hujan. Nah tiba di sebelah barat jembatan, tiba-tiba ranting pohon Palem jatuh. Saya kaget, hingga spontan ngerem dan jatuh,” cerita korban Puranisasih saat ditemui NusaBali di IGD RS Sanjiwani.

Gara-gara jatuh tertimpa ranting pohon tumbang, korban Purwatisasih mengalami luka-luka di bagian siku kiri, wajah, leher, tangan, dan kaki. Beruntung, lukanya tidak terlalu parah dan tak sampai hartus rawat inap di RS. Setelah mendapatkan penanganan medis, istri dari I Wayan Rojes ini langsung dibolehkan pulang dari RSUD Sanjiwani.

Sementara itu, bencana puting beliung kemarin sore menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Salah satunya, rumah lantai 3 milik keluarga I Gusti Ayu Mutiari, 63, yang berlokasi di sebelah barat Taman Kota Gianyar. Bangunan bale bengong ukuran 4 meter x 4 meter yang berada di Lantai 3 rumah ini ambruk diterjang puting beliung.

Lantai I bangunan milik IGA Mutiari yang diterjang puting beliung ini dijadikan Toko dan Bengkel Astina Motor. Tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana ini, karena saat angin puting beliung menerjang, para karwayan toko sedang berada di dalam rungan Lantai I. Menurut IGA Mutiari, bale bengong di Lantai III roboh, terdengar suara gemuruh angin.

"Tiyang dengar suara angin berputar-putar dari arah barat. Saat angin kena bale bengong, suaranya terdengar sangat keras. Beruntung ketika itu tak ada pelanggan maupun karyawan yang berada di tangga masuk toko, sehingga bencana ini tidak menimbulkan korban,” jelas Mutiari di lokasi TKP, Senin sore.

Begitu bangunan bale bengong ambruk hingga serpihannya berjatuhan ke halaman depan toko (sisi timur), para karwayan toko milik Mutiari kemarin sore berusaha untuk menarik reruntuhannya ke arah barat. Sebab, jika dijatuhkan ke timur, dikhawatirkan akan berbahaya baik bagi pengguna jalan maupun karyawannya.

Selain merobohkan bale bengong di Lantai II bantunan rumah keluarga IGA Mutiari, bencana puting beliung kemarin sore juga merobohkan 3 pohon perindang di Taman Kota Gianyar. Di samping itu, sejumlah pohon perindang di sepanjang Jalan Bypass Dharmagiri juga bertumbangan.

Tim TRC BPBD Gianyar pun sampai kewalahan menangani pohon tumbang, terutama pohon yang melintang di jalan raya hingga menghalangi akses lalulintas. Pantauan NusaBali, pohon tumbang juga terjadi di wilayah Kelurahan Samplangan (Kecamatan Gianyar), sekitar SMAN 1 Gianyar, Jalan Kebo Iwa Gianyar, wilayah Desa Keramas (Kecamatan Blahbatuh), hingga di depan Pura Puseh Desa Pakraman Bitera (Kecamatan Gianyar).

Kepala BPBD Gianyar, AA Gede Oka Digjaya, mengatakan bencana pohon tumbang terjadi hampir bersamaan di wilayah Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar. Hingga tadi malam, 3 regu TRC BPBD Gianyar masih berjibaku melakukan evakuasi pohon roboh. “Tapi, karena keterbatasan tenaga, alat, dan suasana mulai gelap, evakuasi diprioritaskan di lokasi yang padat lalulintasnya,” jelas Oka Digjaya saat dikonfirmasi NusaBali semalam. *nvi

Komentar