nusabali

Palebon Pedanda Istri Rai Pemayun Dipuput 9 Sulinggih

  • www.nusabali.com-palebon-pedanda-istri-rai-pemayun-dipuput-9-sulinggih

Palebon Ida Pedanda Istri Rai Pemayun di Tunon Banjar Tiyingan Kauh, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, dipuput 9 sulinggih, Soma Umanis Sungsang, Senin (17/12).

AMLAPURA, NusaBali
Usai pamuspaan terakhir, dilanjutkan nyupit (nganyut) di Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Prosesi palebon diawali menggelar persembahyangan di Gria Ulon, Banjar/Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, sekitar pukul 08.00 Wita. Selanjutnya layon (jenazah) Ida Pedanda Istri Rai Pemayun diusung menggunakan padma nglayang ke Tunon Banjar Tiyingan Kauh. Di tunon itulah, layon Ida Pedanda Istri Rai Pemayun diusung dan ditempatkan ke pemuhunan (tempat membakar jenazah). Sejumlah Ida Pedanda menuangkan tirtha selanjutnya layon dibakar, abu dan tulangnya diprateka, dimasukkan ke dalam sekah tunggal.

Puncak palebon ditandai menggelar pamuspaan terakhir, mendoakan arwah Ida Pedanda Istri Rai Pemayun agar lebih cepat kembali ke asalnya. Acara terakhir nganyut ke Pantai Jasri, Kelurahan Subagan. Pangrajeg Karya Palebon, Ida Pedanda Gde Made Buruan, yang juga suami almarhum mengatakan, palebon merupakan upacara pembersihan roh fase pertama. Agar arwahnya bisa mencapai bwah loka atau alam pitra. Palebon ditandai terjadi pemisahan purusa dengan prakerti, yaitu jiwatma dengan shtulasarira.

Jiwatma yang berasal dari Ida Sang Hyang Widhi dikembalikan ke Sang Maha Pencipta, sedangkan shtulasarira berasal dari Panca Maha Bhuta dikembalikan ke Panca Maha Bhuta melalui proses pralina. Ida Pedanda Istri Rai lebar pada Sukra Wage Wariga, Jumat (30/11) di usia 71 tahun. *k16

Komentar