nusabali

1.649 Tak Lolos Passing Grade

  • www.nusabali.com-1649-tak-lolos-passing-grade

Sebagian besar mengalami kesulitan dan tidak lolos pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan passing grade 143

Hari Pertama CAT SKD Denpasar

DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Denpasar dengan menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT), digelar di Makodam IX Udayana, Rabu (14/11).  Para hari pertama, kemarin, dari 1.800 peserta yang dijadwalkan mengikuti tes, tercatat 92 orang tidak hadir, sehingga tes yang dibagi dalam 11 sesi ini total diikuti 1.708 peserta. Nah, dari 1.708 orang yang ikut tes, sebanyak 1.649 orang tidak lolos nilai ambang batas (passing grade). Artinya, dari ribuan orang yang mengikuti tes, kemarin, hanya 59 peserta saja yang nilainya memenuhi syarat passing grade.

Para peserta yang tidak lolos passing grade ini sebagian besar mengalami kesulitan pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan passing grade 143, sedangkan passing grade Test Wawasan Kebangsaan (TWK) 75, dan Test Intelegensia Umum (TIU) 80.

Kabid Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKPSDM Kota Denpasar, Komang Lestari Kusuma Dewi ditemui disela-sela tes, kemarin, mengungkapkan, seleksi pada hari pertama ini tingkat kelulusan sangat kecil. Dikatakan, dari kehadiran sebanyak 1.708 dari total 1.800 peserta yang dijadwalkan mengikuti tes pada hari pertama, yang lolos passing grade sebanyak 59 peserta atau hanya 1 persen.

"Di hari pertama ini cukup lancar, namun tingkat kelulusan peserta itu minim. Tingkat kelulusan hari pertama yang paling banyak menggugurkan peserta yakni pada TKP, dokter spesialis berpengalaman juga tidak lulus," ungkapnya.

Lestari mengungkapkan, kelulusan tersebut murni ditentukan oleh masing-masing peserta yang sudah memulai masuk ruang ujian dari pukul 08.00 Wita. Dari hasil tes pada hari pertama peserta yang tidak lolos, kebanyakan pada tes TKP dengan passing grade rata-rata dibawah 143. Dengan hasil ‘buruk’ pada hari pertama tes ini, pihaknya pun berharap hari berikutnya para peserta agar lebih fokus mengerjakan soal sehingga peserta yang lolos bisa meningkat dari hari pertama.

Sementara itu, pelaksanaan seleksi hari pertama, kemarin, panitia mendapati ada tiga peserta yang tidak membawa e-KTP asli. Namun, masih diberikan kebijakan mengikuti ujian. Selain itu kata Lestari, juga ada satu orang yang dipulangkan karena memakai pakaian yang tidak semestinya yakni atas putih dan bawah hitam. "Mereka sementara kita bantu yang tidak membawa e-KTP asli tapi membawa fotocopyannya saja. Sedangkan yang kita pulangkan pakaiannya tidak sesuai. Dia dapat di sesi kedua," ungkapnya.

Lestari pun berharap hari pertama yang sedikit lolos passing grade bisa menjadi pelajaran bagi peserta yang ikut tes dua hari berikutnya. Padahal, kata dia, materi TKP hanya soal berkaitan dengan kepribadian peserta. "Saya juga tidak tahu kenapa kepribadian mereka banyak yang tidak lulus. Padahal kami beri mereka motivasi sebelum masuk ruangan,"  kata Lestari.

Salah satu peserta yang ikut tes sesi pertama, Ni Putu Lusiana Prabayanti, 26, mengaku tidak lulus pada ujian TKP. Hasil ujiannya kurang lagi 10 poin untuk dapat mencapai passing grade 143. Padahal kata dia TWK dan TIU sudah lolos passing grade. "Kurang sedikit saja, akhirnya saya gak lolos. Gimanain men, aturannya seperti itu," ujarnya, sedih.

Menurutnya, soal yang diberikan tidak sulit, namun terlalu panjang dengan jawaban yang hampir mirip apalagi passing grade yang ditentukan juga cukup tinggi. "Ya soalnya panjang, mirip-mirip juga. Susah menganalisa dan membedakannya. Gimana men ya, pasrah aja sih, hampir semua teman saya tidak lulus TKP," ujar peserta asal Batubulan, Gianyar ini.

Hal senada juga disampaikan Melisa Cahyani, yang melamar formasi Apoteker. Melisa mengaku lulus pada TIU dan TWK, namun tidak mencapai target nilai pada TKP. Soal kepribadian itu dikatakan terlalu panjang yang membutuhkan waktu panjang berpikir menjawab, sedangkan waktu yang ditentukan sangat singkat. "Ya, jadinya cepet-cepetan jawab dikejar waktu," keluhnya. *mi

Komentar