nusabali

Banyak yang Tak Lolos Tes Karakteristik Pribadi

  • www.nusabali.com-banyak-yang-tak-lolos-tes-karakteristik-pribadi

Seleksi Hari Terakhir SKD CPNS Pemprov Bali

DENPASAR, NusaBali
Menyisihkan kompetitor untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di era millennials bukanlah hal mudah. Dengan berbasis CAT, seleksi yang semakin ketat dan passing grade yang tinggi menjadi tantangan tersendiri yang harus dilewati para peserta. Meski nilai yang didapat cukup tinggi, namun bukan berarti langsung lolos Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) CPNS 2018. Ini yang banyak terjadi pada SKD CPNS untuk formasi di Pemprov Bali. Banyak yang tidak lulus pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP), salah satu penilaian dalam SKD.

Secara umum dalam SKD ada tiga tes, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Masing-masing memiliki passing grade, yakni TWK standarnya 75, TIU 80, dan TKP 143. Pada nilai TKP inilah banyak yang gugur. Sebagian besar tidak mampu ‘mengejar’ standar tersebut. Sebagian lagi nyaris mendekati standar. Namun sayang hanya mampu ‘mentok’ di nilai 142. Padahal beberapa peserta hanya butuh satu nilai lagi di TKP, sedangkan nilai TWK dan TIU sudah melebihi standar.

Meski nilai yang diraih tidak terlalu tinggi, namun Ni Made Noviyani, 26, peserta asal Banjar Metra Tengah, Desa Yangapi, Tembuku, Bangli, bersyukur bisa lolos SKD. Bidan yang masih mengabdi di Puskesmas Tembuku II Bangli ini mampu meraih nilai 340, dengan perhitungan TWK 85, TIU 110, dan TKP 145. “Awalnya cukup gerogi waktu tes, tapi saya berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dipilah-pilah soalnya. Yang rasanya masih ragu, baca lagi baik-baik,” ujarnya ditemui usai seleksi hari terakhir CPNS Pemprov Bali di BKN X Regional Bali, Minggu (11/11) sore.

Ia yang sebelumnya juga sempat mencoba pada tes CPNS mengakui, soal yang paling susah adalah TKP. Menurut Noviyani, soalnya lebih mengecoh daripada tes CPNS sebelumnya, sehingga membutuhkan cukup konsentrasi agar jawabannya tepat. Dalam hal ini, kata dia, perlu strategi mengatur waktu agar tidak keteteran. “Tergantung kita memilah jawabannya. Karena ini tentang kepribadian, maka selain berpikir saya juga pakai hati menjawabnya. Mana yang menurut kita sesuai,” katanya.

Sedangkan persiapan diakuinya hanyalah sistem kebut semalam alias SKS. Hal ini karena ia juga harus mengatur waktu untuk mengasuh sang anak yang masih kecil. Berbekal pengalaman sebelumnya, ia pun hanya mempelajari poin-poin penilaian tersebut. “Saya hanya belajar poin-poinnya saja. Teknik-teknik menjawab TKP, yang perlu disiapkan poin yang menjurus ke pekerjaan kita,” katanya.

Sementara itu, ditemui terpisah Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra selaku ketua panitia seleksi CPNS Pemprov Bali mengaku belum bisa merinci berapa jumlah peserta CPNS yang lolos. Hal ini karena masih harus menunggu data secara keseluruhan. Diketahui, SKD CPNS Pemprov Bali dilaksanakan selama 1-11 November 2018. “Kita masih menunggu seleksi selesai. Seleksi kan baru selesai petang nanti (kemarin, red). Jadi datanya baru besok pagi (hari ini, red) saya bisa sampaikan,” katanya ditemui di Taman Budaya Denpasar, kemarin siang.

Namun ia juga tidak menampik bahwa banyak peserta yang tidak memenuhi passing grade. Kendati jumlah yang lulus tidak memenuhi kuota formasi, maka sisa kuota akan tetap kosong. Nantinya akan diputuskan oleh panitia pusat untuk formasi yang masih lowong. “Berapapun yang lulus passing grade, ya itulah hasilnya. Mereka selanjutnya akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Seandainya nanti ada formasi yang kosong, maka akan diputuskan oleh pusat. Namun sampai hari ini belum ada petunjuk,” tandasnya.*ind

Komentar