nusabali

Ribuan Krama Hadiri Karya Agung Danu Kertih

  • www.nusabali.com-ribuan-krama-hadiri-karya-agung-danu-kertih

Ribuan krama menghadiri Karya Agung Danu Kertih, Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung di Pura Jati, Desa Pakraman Batur, Buda Umanis Kulantir, Rabu (7/11).

BANGLI, NusaBali
Upacara ini juga dihadiri Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, anggota DPRD Bali I Wayan Gunawan, dan anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra.

Prawartaka Karya Agung Danu Kertih, Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung di Pura Jati, Jro Wijaya, upacara dimulai sejak pukul 09.00 Wita diawali dengan Tawur Gentuh. Dilanjutkan dengan pakelem di puncak Gunung Batur dan segara danu. “Bhakti pakelem menggunakan kebo, masing-masing dua ekor. Di puncak Gunung Batur pakelem digelar di puncak kanginan (timur) dan kawanan (barat),” jelasnya.

Pakelem di puncak Gunung Batur sudah dipersiapkan sejak Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (6/11) malam. Krama makemit di puncak gunung. “Pada Anggara Kasih digelar upacara mapepada wewalungan. Usai upacara, wewalungan diolah untuk sarana upacara pakelem. Setelah semua siap, langsung dibawa ke puncak gunung oleh krama,” terang Jro Wijaya. Upacara pakelem digelar bersama, baik di puncak gunung maupun di segara danu.

Jro Wijaya mengatakan, upacara pakelem di segara danu dipuput Ida Pedanda Jelantik Karang Buda Keling, Ida Pedanda Grya Kemenuh Baleran Tunjuk Tabanan, Ida Pedanda Bhujangga Grya Sibang, dan Ida Pedanda Grya Tiying Tali Jaga Raga Buleleng. Upacara pakelem di Gunung Batur puncak kanginan dipuput Ida Pedanda Putra Bejing Grya Purnawati Denpasar, sementara puncak kawanan dipuput Ida Pedanda Grya Demung Buda Keling. “Upacara tawur agung Labuh Gentuh dipuput Ida Pendada Nanak Aan Klungkung,” sambungnya.

Jro Gde Batur Alitan mengatakan, Karya Danu Kertih bertujuan memohonkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa agar sumber-sumber air di Bali, khususnya di Danau Batur tidak surut dan tetap terjaga untuk bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Bali. Dalam lontar Kusuma Desa, Usana Bali, dan Babad Batur Kelawasan yang tersimpan di Pura Ulun Danu Batur menyebutkan, Karya Agung Danu Kertih wajib dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Kalau tidak dilaksanakan tepat waktu, disebutkan Bali akan mengalami musibah, baik gempa bumi, serangan hama pada lahan pertanian maupun percecokan rumah tangga maupun pasemetonan. Pada tahun 1955, debit air Danau Batur pernah mengalami turun signifikan. Bahkan penurunanya mencapai tujuh meter, dipercaya karenakan tidak menggelar Karya Danu Ketih. Dikatakan, Karya Danu Ketih, tidak saja menjadi tanggung jawab masyarakat Batur, namun umat Hindu dan subak se-Bali. *es

Komentar