nusabali

'Demo' Dikemas Seni ala Cok Sawitri dan Ayu Laksmi

  • www.nusabali.com-demo-dikemas-seni-ala-cok-sawitri-dan-ayu-laksmi

Cok Sawitri dan Ayu Laksmi tak mau ketinggalan menjaga kelestarian lingkungan lewat dunia seni. Dua seniman papan atas Bali itu pun tampil memukau pada penutupan acara ‘Gong Laut’ yang diselenggarakan oleh Yayasan Manik Bumi, Sabtu (3/11) malam.

Kolaborasi dalam Event Gong Laut


SINGARAJA, NusaBali
Lewat panggung teater berjudul ‘Air’, kolaborasi ini memukau penonton  yang memadati Gedung manik Bumi Jalan Pantai Indah Baktiseraga, Cok Sawitri yang masuk panggung terlebih dahulu mengenakan kostum warna putih, sedangkan Ayu Laksmi yang bergabung setelahnya dalam pementasan mengenakan kostum berwarna merah terang. Cerita tentang air dalam konsep mikro dan makro kosmos dibawakan sempurna dengan balutan backsound air dan alat musik gong, dan juga alat musik tradisional Bali yang dimaninkan keduanya.

Cok Sawitri yang ditemui usai pementasan mengatakan menulis naskah air itu pada 2016. Biasanya naskah yang ia tulis dipentaskan solo oleh Ayu Laksmi dengan desain visual dan sound. “Kami mengangkat tentang air, bagaimana air itu mengalir, membantu kami atau bisa kamu hancurkan,” katanya.

Konsep kecintaannya terhadap lingkungan pun disetting menjadi sebuah pertunjukan teater, untuk dapat mendekatkan pesan yang disampaikan kepada generasi muda. “Konsep pementasan karena gerakan lingkungan terlalu sering jatuhnya serius atau demo. Kenapa kami tidak mengambil alih sedikit gaya anak muda, padahal kontennya lumayan serius, tapi membantu anak muda mau mendengarkan tujuan itu,” imbuh dia.

Sedangkan konsep kostum merah putih diterangkan Ayu Laksmi, merupakan perlambangan dari kadar air dalam tubuh, yakni darah putih dan darah merah. Sehingga kadar air itu harus dijaga sebaik-baiknya agar tidak terjadi masalah dalam tubuh. Filosofi menjaga alam semesta (makro kosmos) diharapkan sama dengan menjaga tubuh sendiri (mikro kosmos).

Cok Sawitri dan Ayu Laksmi pun mengapresiasi acara Gong Laut yang diselenggarakan Manik Bumi sejak tanggal 28 Oktober hingga 4 November yang lebih memfokuskan penanganan masalah sampah, melalui seminar dan juga pementasan dan pameran kesenian yang berkaitan dengan sampah.

“Gong Laut bagus banget, khususnya untuk Singaraja sebagaimana saya ketahui dari dulu selalu miliki gagasan yang menarik. Saya kembali meluangkan waktu untuk memberikan support kepada Manik Bumi. Dimana judulnya Gong Laut keren, intinya lebih general kembali kepada filosofi penghormatan kepada air,” kata Ayu Laksmi, artis nasional asal Buleleng itu. *k23

Komentar