nusabali

Mamukur Massal di Desa Pakraman Subagan

  • www.nusabali.com-mamukur-massal-di-desa-pakraman-subagan

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menggelar upacara mamukur massal mengupacarai 262 puspa (sekah).

AMLAPURA, NusaBali
Bupati juga memimpin upacara ngangget don bingin (memetik daun beringin) di Pura Bale Agung, Banjar Desa, Desa Pakraman Subagan, Kecamatan Karangasem, Buda Kliwon Sinta, Rabu (17/10). Sebelum ngangget don bingin, krama Desa Pakraman Subagan mengawali dengan upacara matur piuning (pemberitahuan) dipuput Ida Pedanda Istri Mas dari Gria Teges, Banjar Gede, Desa Pakraman Subagan.

Ngangget don bingin dilakukan sehubungan hendak menggelar Karya mamukur di Banjar Gede, Desa Pakraman Subagan, puncaknya Soma Kliwon Landep, Senin (22/10) mendatang. Ketua Panitia I Gusti Made Karta, sekretaris I Gusti Made Kodana, dan penasihat I Gusti Made Tusan. Krama membentangkan tikar dan kain putih untuk menangkap daun bingin yang dipetik menggunakan sabit yang diselipkan pada bambu.

Bupati Mas Sumatri menjelaskan, ngangget don bingin untuk mendapatkan daun beringin, bahan utama upacara mamukur yang digunakan menata puspa sarira (simbol roh atau atma). Nantinya daun beringin dirangkai seperti tumpeng, kemudian dibungus kain putih diisi ukiran wajah laki dan perempuan dan dihiasi bunga ratna. “Daun beringin dikemas dijadikan lambang roh,” kata Bupati Mas Sumatri. Setelah daun beringin tertata jadi simbol roh, berlanjut upacara ngajum pada Wraspati Umanis Sinta, Kamis (18/10).

Ngajum berupa membuat simbol Panca Tan Matra, energi pembentuk alam, dalam bentuk puspa lingga. Selanjutnya dengan ngalinggihang (menstanakan) roh pada puspa tersebut disertai upacara khusus yang diantarkan puja sulinggih. Ketua Panitia, I Gusti Made Karta, mengatakan upacara mamukur tak hanya diikuti krama dari Banjar Gede, juga dari Banjar Eka Cita, Banjar Geria, dan Banjar Tengah Kaler. Biaya dikeluarkan krama yang ikut mamukur bervariasi. Puspa yang jumlahnya 1-5 puspa, kena Rp 3 juta per puspa, 6-10 puspa per puspa dikenakan Rp 2,5 juta, dan 11 puspa ke atas per puspa dikenakan biaya Rp 2 juta. “Biaya itu untuk upacara hingga tuntas ngalinggihang (menstanakan) di merajan,”  jelas Gusti Made Karta. Pada puncak mamukur juga diselenggarakan upacara potong gigi dan potong rambut. Jumlah peserta terdaftar 87 orang. *k16

Komentar