nusabali

KESEHATAN : Kekuatan Vitamin B12

  • www.nusabali.com-kesehatan-kekuatan-vitamin-b12

Kekurangan vitamin ini menyebabkan kelelahan ekstrim, kekurangan energi, bisul di mulut, otot lemah, penglihatan terganggu, dan sakit di lidah.

Vitamin B12 adalah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh agar berfungsi dengan maksimal. Sayangnya, tubuh tak bisa menghasilkannya sendiri. Vitamin ini banyak ditemukan dalam produk hewani. Ini berarti, mereka yang menerapkan pola hidup vegan rentan untuk mengalami kekurangan vitamin tersebut.

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan masalah pada kesehatan, baik fisik dan mental. Vitamin B12 juga dikenal dengan sebutan cobalamin dan sangat diperlukan tubuh untuk melakukan beberapa fungsi penting, seperti mendukung kinerja sistem saraf. Vitamin ini juga diperlukan untuk produksi sel darah merah, yang membawa oksigen melalui protein yang dikenal sebagai hemoglobin. Lalu, mengapa tubuh memerlukannya? Rhiannon Lambert, ahli gizi dari Harley Street, mengatakan tubuh perlu vitamin B12, folat, dan vitamin B6 untuk membuat sel darah merah yang sehat. “Vitamin ini sangat diperlukan untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan sistem saraf,” ujarnya.

Kekurangan vitamin ini menyebabkan produksi sel-sel darah merah besar yang abnormal, sehingga tidak dapat membawa darah ke seluruh tubuh dengan efektif. Dampaknya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan ekstrim, kekurangan energi, bisul di mulut, otot yang lemah, penglihatan terganggu dan sakit di lidah. Kekurangan vitamin ini juga dapat menyebabkan masalah mental. Riset menemukan kurangnya vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan ingatan dan menurunkan kemampuan untuk membuat keputusan. Bahkan, depresi juga bisa diakibatkan oleh kurangnya vitamin B12 ini.

Riset terbaru juga menemukan mereka yang kekurangan vitamin B12 memiliki kepadatan tulang mineral yang rendah. Inilah yang menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis. Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan komplikasi seperti infertilitas sementara, gangguan kehamilan, dan masalah jantung. Jadi, sangat penting bagi wanita hamil untuk mengonsumsi vitamin B12 dengan cukup untuk mengurangi risiko cacat lahir. “Sangat penting mendeteksi apakah tubuh kekurangan vitamin B12 agar segera diatasi,” kata Lambert.

Banyak efek negatif dari kekurangan vitamin B12 membaik dengan pengobatan. Namun, ada juga beberapa efek dari kekurangan vitamin ini yang tak bisa diobati. Semakin lama kondisinya ditangani, semakin tinggi kemungkinan terjadinya kerusakan permanen. Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan cukup asupan vitamin B12? Vitamin B12 bisa ditemukan dalam produk hewani seperti daging, susu, keju, dan telur. Sayangnya, mereka yang menerapkan gaya hidup vegan tak bisa mendapatkan vitamin B12 secara alami dari produk hewani ini. Sebagian besar ahli gizi merekomendasikan para vegan akan mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B12.

Namun, ada beberapa produk nabati yang juga mengandung vitamin B12, misalnya seperti ragi yang bergizi dan beberapa sereal untuk sarapan. Beberapa makanan nabati, seperti kedelai, susu beras, susu gandum, susu kacang, seringkali diperkaya dengan vitamin B12. Tapi, ia menyarankan agar memeriksa label untuk memastikannya. Dalam banyak kasus, kekurangan vitamin B12 dapat dicegah atau diobati melalui suntikan tambahan yang diberikan oleh dokter. Bisa juga mengonsumsi obat-obatan yang sebagian besar dijual di apotek.

Beberapa hal yang menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Misalnya, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti inhibitor pompa proton yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung. Mengonsumsi antikonvulsan untuk mengobati kejang juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menyerap vitamin B12. Jadi, meski cukup mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, tidak menjamin terbebas dari risiko ini.

Efek umum dari kekurangan vitamin B12 ini adalah tubuh memiliki sedikit sel darah merah atau anemia. Namun, tidak semua anemia terjadi karena kekurangan vitamin ini. Beberapa bentuk umum anemia juga karena tubuh tak punya cukup zat besi. Dan ini sangat umum dialami wanita. Vitamin B12, yang dikenal sebagai kobalamin, adalah vitamin yang sangat penting untuk memproduksi sel darah merah dan meningkatkan fungsi sistem saraf. Vitamin ini dapat ditemukan secara alami pada daging, ikan, unggas, telur, dan susu.

Sayangnya, kekurangan vitamin B12 justru umum terjadi, terutama pada lansia. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan berjalan lebih lambat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, risiko kekurangan B12 juga rentan dialami oleh orang-orang dengan kondisi menjalani operasi yang menghilangkan bagian usus penyerap B12, anemia berat yang membuat tubuh kesulitan saat menyerap vitamin B12, penderita diabetes yang mengonsumsi obat metformin, menjalani diet vegan yang ketat, mengonsumsi obat antasida (obat asam lambung) dalam jangka panjang, dan kelainan sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit Graves atau lupus.

Gejala kekurangan vitamin B12 biasanya tidak langsung terlihat jelas dan memakan waktu bertahun-tahun untuk muncul. Tanda dan gejala yang patut diwaspadai saat tubuh kekurangan vitamin B12 seperti kulit pucat pada kulit dan bagian mata. Hal ini disebabkan kekurangan vitamin B12 berpengaruh pada turunnya produksi sel darah merah dalam tubuh. Gejala yang paling umum dari kekurangan vitamin B12 adalah tubuh mudah lelah walaupun sudah cukup tidur semalaman. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak memiliki cukup bahan baku untuk membuat sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, oksigen tidak dapat diedarkan ke seluruh tubuh secara maksimal dan membuat tubuh lelah.

Tubuh seperti tertusuk jarum. Salah satu efek samping yang lebih serius dari defisiensi vitamin B12 dalam jangka panjang adalah kerusakan saraf. Hal ini terjadi seiring berjalannya waktu, karena vitamin B12 memegang peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh dengan menghasilkan zat lemak myelin. Myelin inilah yang mengelilingi dan melindungi saraf. Gejala lainnya yakni keseimbangan menurun, sariawan, sesak napas dan pusing, penglihatan kabur, mood labil, dan badan panas. Penting untuk diingat suhu tubuh yang tinggi lebih sering disebabkan penyakit tertentu ketimbang defisiensi vitamin B12. Karena itu, segera konsultasikan pada dokter untuk diagnosis lebih tepat. *

Komentar