nusabali

Tuntaskan Buta Aksara, 4 Kabupaten Dapat Penghargaan

  • www.nusabali.com-tuntaskan-buta-aksara-4-kabupaten-dapat-penghargaan

Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53

DELI SERDANG, NusaBali

Pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53 dipusatkan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (8/9). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) memberikan penghargaan kepada 4 kabupaten/kota yang telah berhasil dalam penuntasan buta huruf.

Keempat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Deli Serdang (Sumatera Utara), Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), Kabupaten Bogor (Jawa Barat) dan Kota Tegal (Jawa Tengah).

Mendikbud tidak hanya memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil dalam penuntasan buta huruf, tetapi juga memberikan penghargaan kepada 10 pegiat aksara, 22 tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan dasar pada Komunitas Adat Terpencil/Khusus (KAT), 6 pegiat perempuan bidang pendidikan kesetaraan, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Dasar, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri. Penyelenggaraan peringatan HAI tingkat nasional tahun ini dipusatkan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, diawali dengan Pameran Produk Unggulan PAUD dan Dikmas serta Satuan Pendidikan Nonformal dari berbagai provinsi dan seluruh kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara, festival literasi, dan berbagai kegiatan lain. “Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Indonesia patut bersyukur karena berhasil meningkatkan keaksaraan masyarakat secara signifikan. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah membuktikan keberhasilan dengan mencapai prestasi melebihi target Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang dideklarasikan di Dakar,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Ditegaskannya, kita patut memberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang telah berhasil menurunkan angka buta huruf secara signifikan di daerahnya. Mendikbud mengemukakan, sampai saat ini tercatat terdapat 11 provinsi yang persentase buta aksaranya masih di atas rata-rata nasional (2,07%). “Tugas untuk mengentaskan buta aksara dan membebaskan bangsa ini dari kebutaaksaraan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan terbebasnya bangsa ini dari buta aksara, maka kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat,” tutur Mendikbud.

Dalam pengembangan masyarakat, Mendikbud mengatakan, pemerintah memberikan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan di daerah terpadat buta aksara, daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), dan komunitas adat terpencil/khusus. Selain itu juga pemerintah memberikan layanan melalui program ‘Kampung Literasi’ dan ‘Desa Vokasi’. “Melalui program ini diharapkan dapat membentuk kawasan desa inisiator pengembangan budaya baca masyarakat dan terbentuknya kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya dan kearifan budaya lokal, lebih khusus di daerah-daerah 3T,” kata Mendikbud.

Komentar