nusabali

Dirongrong Tumor Tulang Sejak Usia Setahun

  • www.nusabali.com-dirongrong-tumor-tulang-sejak-usia-setahun

Derita dua bersaudara Wayan Sutayasa, 23, dan adiknya, Komang Artayasa, 9, asal Banjar Siku, Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, sungguh menyayat hati. 

Balada Dua Bersaudara di Desa Kamasan

SEMARAPURA, NusaBali
Keduanya terserang penyakit tumor tulang jinak sejak usia setahun. Akibatnya, mereka tak bebas menjalani aktivitas sehari-hari.

Dua bersaudara ini anak pasangan suami istri (pasutri) Made Sudiarta - Ni Wayan Suwitiningsih. Mereka dikarunia tiga anak yakni anak pertama Ni Made Rismayanti, kondisinya normal dan sudah menikah. Anak kedua, Wayan Sutayasa tumbuh penjolan pada tulang kakinya dan adiknya Artayasa benjolannya muncul pada tangannya.

Mereka kerap menahan nyeri dan keram pada sekujur tubuh. Kondisi terparah lebih dialami Artayasa yang notabene masih duduk di bangku SD. Ia jadi langganan rutin pasien opname tiga kali sebulan di rumah sakit. Ia kerap mimisan hingga sesak nafas. Sedangkan, kakaknya yang bekerja sebagai pegawai di kantor notaris merasa cepat lelah. 

Pria tamatan D1 Pariwisata ini harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk bekerja di hotel berbintang 5. Ia sempat beberapa bulan bekerja pada salah satu hotel di Nusa Dua, namun kerena kesakitan dia memilih berhenti. “Kalau dibawa ke dokter hanya dironsen saja, tanpa mendapatkan obat apapun,” ujar orang tuanya, Made Sudiarta, Jumat (25/3). 

Kata pria yang tidak bekerja ini mengaku sempat meminta petunjuk balian. Ketika anaknya mengalami tanda-tanda yang tidak beres ketika berumur setahun. Menurut penuturan jero balian, keduanya sama-sama terserang ilmu hitam semasih dalam kandungan. “Pengobatan medis dan non medis sudah saya tempuh, hasilnya  nihil,” keluhnya.

Mendengar balada pasutri tersebut, juga turut mengundang keprihatinan dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ketika menggelar bedah desa di Banjar Siku, Desa Kamasan. Dalam kesempatan itu Suwirta meminta kepada Dinas Kesehatan Klungkung untuk memfasilitasi pengobatan kedua warga tersebut. “Tolong dikawal warga ini,” pintanya kepada petugas Dinkes.

Bedah desa tersebut serangkaian dengan bakal dilounchingnya Desa Kamasan sebagai desa wisata. Tidak kalah penting, kesehatan warga juga jadi perhatian. 7 w

Komentar