nusabali

Kedapatan Ngemis, Anak Punk Diciduk Satpol PP

  • www.nusabali.com-kedapatan-ngemis-anak-punk-diciduk-satpol-pp

Delapan anak punk yang kedapatan ngemis di Perempatan Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, diciduk jajaran Satpol PP Tabanan, Selasa (3/7).

TABANAN, NusaBali
Seorang di antaranya berhasil kabur, dan sisanya digiring ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk dipulangkan. Mereka masing-masing Apri,18, asal Pati, Cahyo, 14, asal Lamongan, Riko Suwanto,17, asal Rembang, Zidan,17, asal Semarang, Rina,14, asal Kendal, Nurul,15, asal Tuban, Baroki,15, asal Lamongan, dan Mahbub,17, asal Gresik. Seorang lagi, Fikri, berhasil kabur.

Sebelum diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali, mereka diberikan pembinaan di Kantor Satpol PP Tabanan. Di antaranya disuruh push up, jalan jongkok, rambut digunting, dan dimandikan. Barulah mereka dibawa ke Dinas Sosial Tabanan.

Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba mengatakan, delapan anak punk  ini diciduk anggotanya. Mereka diciduk karena kedapatan sedang ngemis pengendara di Perempatan Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. "Ini anak punk baru, ceritanya kami sedang patroli, lantas kami lihat mereka sedang ngemis sekitar pukul 11.00 Wita dan mengganggu kenyamanan warga," ungkap Sarba.

Karena penampilan mereka urakan. Badannyya bau karena mereka mengaku lima hari tidak mandi. Mereka pun dimandikan, dibelikan makan, dan rambutnya digunting. Bahkan juga diberikan pembinaan berupa push up dan shit up dengan harapan supaya kapok. Tak lupa juga disuruh menyanyikan lagu Nasional. Kebanyakan menyanyi secara terbata-bata. "Mereka kebanyakan masih pelajar, tapi ada yang tidak lanjutkan ke jenjang SMA dan ada yang masih pelajar ikut seperti ini," jelasnya.

Sarba pun membawa mereka ke Dinas Sosial Tabanan untuk bisa difasilitasi agar mereka segera dipulangkan. "Mudah-mudahan tidak ada lagi anak punk ke Tabanan apalagi sedang malak," tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan mereka akan dipulangkan. Namun karena asalnya antar provinsi, sesuai prosedur diserahkan terlebih dahulu ke Dinas Sosial Provinsi Bali. "Sekarang (kemarin) kami langsung bawa gunakan truk Satpol PP Tabanan," tegasnya.

Kata Gunawan, menurut pengakuan mereka, sebelum ke Bali awalnya nonton konser di Jawa. Kemudian ketemu satu sama lain akhirnya ada yang mengajak ke Bali karena dengar info di Bali juga ada konser reggae. Namun setelah di Bali tidak punya uang, akhirnya salah satu temannya ngemis dengan menyasar para pengendara. "Ini mereka semua ke Bali naik truk kosong dan lolos pemeriksaan di Gilimanuk," jelasnya.

Pantauan di Dinas Sosial, mereka mengenakan pakian sobek-sobek dan rambutnya dicat. Sebagain besar rambutnya plontos karena dicukur Satpol PP. Salah satu dari mereka mengaku berangkat dari Jawa pada Senin sore dan tiba di Bali Senin malam. Mereka hanya kena biaya sewa kapal sebesar Rp 60.000 ber delapan. Lalu naik truk secara gratis lolos pemeriksaan di Gilimanuk. Pukul 13.00 Wita, mereka langsung diangkut menggunakan truk Satpol PP dibawa ke Dinas Sosial Provinsi Bali.*d

Komentar