nusabali

Babat Kebun Salak Demi Jalur Trekking

  • www.nusabali.com-babat-kebun-salak-demi-jalur-trekking

Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem tengah membangun jalur wisata traekking dengan membabat kebun salak milik 42 warga.

AMLAPURA, NusaBali
Tahap I di tahun 2018 membangun 726 meter dan tahap II di tahun 2019 membangun 1.274 meter melintasi tiga banjar. Nilai swadaya masyarakat dengan merelakan kebun salaknya dibabat jadi jalan raya sebesar Rp 1,7 miliar. Sedangkan pembangunan jalan dibiayai dana ADD Desa Duda Timur tahap I Rp 270 juta.

Perbekel Duda Timur, I Gede Pawana, mengungkapkan jalan dengan lebar 3,5 meter. Sebelum memulai membuka jalan baru. Perbekel Duda Timur I Gede Pawana berkoordinasi dengan Kelian Banjar Pateh I Komang Buda, Kelian Banjar Wates Tengah I Komang Suwirta, dan Kelian Banjar Juuk Legi I Gede Eka Tamtawi. Pantauan di lapangan, membuka jalan menghubungkan Banjar Peteh, Banjar Wates Tengah dan Banjar Juuk Legi, sepanjang 2 kilometer, ternyata kebun salak yang hendak dibabat milik 42 pemilik.

Setelah disosialisasikan, secara spontan para pemilik lahan mendukung dan merelakan lahannya untuk kepentingan jalan raya. Sehingga pembangunan jalan bisa dimulai, sejak Kamis (21/6). Dari 42 pemilik kebun salak, di antaranya milik I Wayan Alit dari Banjar Pateh, I Nyoman Dana dari Banjar Wates Tengah, dan yang lain-lainnya. Pengerjaan tahap I, jalan sepanjang 726 meter itu nantinya berlanjut disender tembok beton dan dikeraskan, sehingga bisa langsung dimanfaatkan. “Kami merasa termotivasi membangun akses jalan untuk kepentingan perekonomian desa dan jalur wisata treekking atas antusias pemilik lahan merelakan lahannya dibebaskan,” jelas Perbekel Duda Timur, I Gede Pawana di sela-sela memantau pembangunan jalan di Banjar Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (27/6).

Terpisah, Bendesa Pakraman Duda yang mewilayahi Desa Duda Timur, I Komang Sujana, juga mengapresiasi terobosan Desa Duda Timur membangun akses jalan untuk kelancaran perekonomian desa dan jalur wisata trekking. “Selama ini tiga banjar itu tidak bisa terhubung langsung, yang akses jalannya mesti melingkar cukup jauh. Kali ini dengan dibukanya jalan baru, bisa terhubung lebih dekat,” jelas Bendesa Pakraman Duda, I Komang Sujana warga  dari Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. *k16

Komentar