nusabali

Proses Belajar Numpang di Balai Banjar Tanggahan Tengah

  • www.nusabali.com-proses-belajar-numpang-di-balai-banjar-tanggahan-tengah

Proses belajar mengajar sejumlah murid SDN 2 Demulih di Banjar/Dusun Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, dialihkan ke balai banjar setempat. Hal itu menyusul rusaknya empat bangunan SDN 2 Demulih akibat disambar petir, Minggu (28/2).

Gedung SDN 2 Demulih Hancur Disambar Petir  

BANGLI, NusaBali
Sebanyak 28 siswa dari 40 murid SDN 2 Demulih akan numpang belajar di Balai Banjar Tanggahan Tengah. Ke-28 siswa tersebut masing-masing siswa kelas VI sebanyak 7 orang, kelas V sebanyak 11 orang, kelas IV sebanyak 4 orang siswa, dan kelas III sebanyak 6 orang siswa.

Sedang murid kelas I dan II masing-masing sebanyak 5 dan 7 orang tetap akan belajar di ruangan kelas masing-masing yang tidak rusak. Diperkirakan siswa akan numpang belajar di Balai Banjar Tanggahan Tengah dalam beberapa bulan mendatang, sampai selesai rehab SDN 2 Demulih di APBD (2016) Perubahan, antara Juli sampai dengan Agustus mendatang.

Keputusan memanfaatkan Balai Banjar Tanggahan Tengah untuk proses belajar mengajar anak-anak diambil dalam rapat antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, kepala sekolah dan guru SDN 2 Demulih, dan pihak terkait, Senin (29/2) pagi. 

Rapat dihadiri Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja didampingi Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Susut Sang Made Yoga, komite sekolah, Banjar/Desa Pakraman Tanggahan Tengah, pihak Desa Dinas Demulih, juga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, aparat keamanan dari Polsek Susut, tokoh masyarakat, dan orangtua siswa.

Usai pertemuan di sekolah setempat, Kepala SDN 2 Demulih I Nengah Sudana, memastikan siswa kelas VI, V, IV, dan kelas III akan belajar di balai banjar. Ruang balai banjar yang terbuka, akan disekat-sekat dengan tripleks, terpal, dan perlengkapan lain sebagai ruang  kelas. “Kami kira cukup untuk menampung anak-anak,” ujar Nengah Sudana, yang juga warga setempat. 

Sedang siswa kelas I dan II, kata Sudana, tetap belajar di SDN 2 Demulih, yakni dua ruang di gedung selatan yang relatif utuh. “Sekarang sedang kami ukur,” lanjut Sudana.
Terkait dengan peminjaman Balai Banjar Tanggahan Tengah, Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Susut akan bersurat secara resmi kepada pihak Banjar/Desa Pakraman Tanggahan Tengah. “Prosedur administrasi memang demikian, walau pihak desa pakraman sudah mengizinkan,” kata Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Susut Sang Made Yoga.

Kadisdikpora I Nyoman Suteja menyatakan, pembangunan kembali gedung SDN 2 Demulih dipastikan akan dialokasikan di APBD Perubahan. “Karena ini bencana,” kata Suteja. 

Sedang untuk pembuatan sekat ruang belajar di Balai Banjar Tanggahan Tengah, Suteja menginstruksikan dilakukan secepat mungkin. “Paling lambat dalam sepekan ini sudah selesai,” ujar Suteja. Dia menambahkan untuk kebutuhan tersebut pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Pihak Desa Pakraman Tanggahan Tengah menjamin pemanfaatan balai banjar untuk  tempat belajar siswa. Untuk itu, desa pakraman tidak akan menggadakan kegiatan adat, seperti paruman/rapat atau kegiatan lain selama balai banjar jadi sekolah sementara. 

“Kegiatan ada kami akan laksanakan di Wantilan Pura Dalem,” kata Bendesa Pakraman Tanggahan Tengah I Nengah Tanya. Demikian juga pembuatan ogoh-ogoh terkait Pangerupukan oleh teruna setempat akan dipindah ke lokasi lain, di antaranya bale subak.

Dari pantauan kemarin, warga bersama guru, siswa, anggota Polsek Susut, dan pihak terkait melaksanakan gotong royong, membersihkan dan memindahkan peralatan sekolah. Di antaranya bangku, meja, kursi, papan, dan perlengkapan lainnya. Barang-barang diangkut ke Balai Banjar Tanggahan Tengah yang lokasinya di seberang jalan SDN 2 Demulih. Pihak Desa Pakraman Tanggahan Tengah, juga melaksanakan Upacara Durmanggala Agung sebagai sarana penyucian dan keseimbangan secara niskala setelah musibah sambaran petir tersebut. “Memang begitulah semestinya,” ujar Bendesa I Nengah Tanya. 7 k17

Komentar