nusabali

Disambar Petir, SDN 2 Demulih Hancur

  • www.nusabali.com-disambar-petir-sdn-2-demulih-hancur

Ada empat ruang yang hancur, yakni kelas IV, V, dan VI, serta ruang guru. Proses belajar mengajar murid kelas VI menjadi prioritas penanganan Disdikpora Bangli.

BANGLI, NusaBali
Bangunan SDN 2 Demulih di Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Minggu (28/2) sore, porak poranda karena disambar petir. Tiga ruang kelas yakni kelas IV, V, dan VI yang mengalami kerusakan paling parah. Demikian juga ruangan guru. Keempat ruangan tersebut mengalami rusak parah pada kerangka, atap, langit-langit, dan bagian lainnya.

Informasi di lapangan, peristiwa itu terjadi ketika hujan lebat disertai petir antara pukul 14.00 sampai pukul 15.00 Wita. Saat hujan mereda, ketika itulah suara petir menggelegar. Warga sempat ketakutan mendengar gelegaran petir tersebut. Apalagi di antara mereka sempat melihat kepulan asap. Setelah beberapa saat hujan mereda, barulah warga berani mendekati lokasi SDN 2 Demulih. Tiba di sekolah, warga menyaksikan kondisi sekolah sudah berantakan. Kerangka, plafon hancur dan remuk. Demikian juga  atap genteng hancur berserakan. Sambaran petir juga mengakibatkan kabel listrik putus. “Ya, memang rusak parah,” ujar Kepala Dusun Tanggahan Tengah I Ketut Ariawan, yang rumahnya di sebelah barat SDN 2 Demulih.

Sementara Kepala SDN 2 Demulih I Nengah Sudana belum bisa diminta konfirmasinya. Ponselnya menunjukkan sinyal tak aktif ketika dihubungi.
Namun demikian dari informasi di lapangan, kerugian akibat sambaran petir tersebut mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli I Nyoman Suteja, menyatakan belum bisa memastikan bagaimana proses belajar mengajar di SD tersebut. Namun, menurut Suteja, tentu akan diupayakan agar proses belajar tetap jalan. “Terutama anak-anak kelas VI yang akan ujian,” ujar Suteja. 

Terkait hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak UPT Disdikpora Kecamatan Susut dan pihak sekolah. ”Besok (Senin hari ini) kami akan pagi-pagi ke sana,” kata Suteja. 7 k17

Komentar