nusabali

Usia Dini Perlu Dikenalkan Joged yang Benar

  • www.nusabali.com-usia-dini-perlu-dikenalkan-joged-yang-benar

Tarian pergaulan Joged Bumbung sedang dalam ujian besar karena diciderai oleh aksi-aksi jaruh (porno) oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

DENPASAR, NusaBali

Berbagai upaya pengembalian citra joged bumbung terus dilakukan. Satu satu contohnya dilakukan Sanggar Maruta dari Banjar Lebah, Kota Denpasar yang menari Joged Bumbung di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Sabtu (21/4) sore.

Sanggar Maruta mengenalkan tari Joged Bumbung yang sesuai pakem untuk kalangan anak-anak dan masyarakat umum. Menurut Ketua dan Pembina Sanggar Maruta I Nyoman Mardika, pihaknya sengaja melibatkan anak-anak dan juga yang menari untuk anak-anak. “Kami memang sengaja mengangkat tari Joged Bumbung, sebagai bentuk kepedulian kami untuk membangkitkan kembali dan mengembalikan citra Joged yang tercemar dengan kemunculan tari Joged porno,” katanya.

Mardika sangat menyayangkan salah satu tari pergaulan dari Bali yang sudah diakui oleh Unesco itu malah dicederai oleh oknum tak bertanggung jawab dengan menampilkan tari Joged yang tak mengindahkan norma kesopanan itu. "Dengan pementasan kali ini, kami tak hanya ingin mengangkat citra salah satu kesenian Bali sesuai pakemnya, sekaligus mengenalkan pada anak-anak, bagaimana sebenarnya tari pergaulan itu dibawakan, " ujarnya.

Sekitar 25 anak- anak baik wanita dan laki laki yang bergabung di sanggar ini dengan kelihaiannya memainkan bilah - bilah bambu yang khas dengan kekotekan yakni teknik memukul menggunakan panggul. Meski usianya masih belia, mereka sukses membawakan tiga tabuh yang layaknya dimainkan para seniman tabuh senior.

Dalam penampilan sore itu, Sanggar Maruta menyajikan tabuh berjudul Jaran Goyang, Tabuh Telaga Sari, Tabuh Kecubung Sari dan Tabuh Caplok Bangkung. Dan sebagai persembahan pamungkas sanggar Marita menyajikan satu Tarian Joged Tresna Asih yang ditarikan oleh Komang Ayu Pramita siswa Kelas VII SMP. "Saya berharap anak-anak ini lebih mencintai seni joged bumbung sebagai kesenian adi luhung kendati proses latihan butuh kesabaran dan ketelatenan, demi seni budaya Bali tetap aneh dan lestari," pungkasnya. *ind

Komentar