nusabali

Grab Dirikan Tempat Penjemputan di Bandara

  • www.nusabali.com-grab-dirikan-tempat-penjemputan-di-bandara

Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, Grab, menggandeng Koperasi Pengelola Hotel dan Restoran Indonesia (Kophrindo) mendirikan tempat penjemputan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.

Pihak Angkasa Pura I Mengaku Tidak Tahu

MANGUPURA, NusaBali
“Fasilitas ini untuk mempermudah bertemunya mitra pengemudi kami dengan pelanggan yang menggunakan layanan Grabcar ketika mereka tiba di Bali,” kata Direktur Pelaksana Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Bandara Ngurah Rai, Selasa (10/4). Pembukaan booth Grab juga dihadiri Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba, Ketua Kophrindo Weri Sulasmiaty, Kadis Perhubungan Kabupaten Badung AA Rai Yuda Dharma, pejabat Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan pihak kepolisian.

Titik bertemu tersebut didirikan di area kedatangan domestik bandara setelah melalui kerja sama dengan Kophrindo Bandara I Gusti Ngurah Rai yang telah dijalin sejak Desember 2017.Di gerai berwarna hijau putih itu, lanjut dia, wisatawan dapat langsung memesan kendaraan untuk menuju destinasi liburan mereka dan mendatangi ‘booth’ Grab untuk bertemu mitra pengemudi.

Petugas resmi di gerai itu akan membantu para penumpang dalam proses pemesanan kendaraan dan menginformasikan sejumlah paket tur yang disediakan Kophrindo.“Kehadiran gerai ini kami harapkan dapat membantu menopang infrastruktur transportasi di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sekaligus memberikan lebih banyak pilihan moda tranportasi bagi para wisatawan,” kata Weri Sulasmiaty.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas Angkasa Pura (AP) I Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengaku tak mengetahui adanya kegiatan pembukaan meeting point Grab. Namun diakuinya mitra eksisting yang berkontrak dengan AP I adalah Kophrindo. Terkait dengan meeting point Grab yang diresmikan kemarin pihaknya secara tegas mengatakan bahwa Grab tak serta merta bisa beroperasi di Bandara Ngurah Rai. Pihaknya berjanji memanggil Kophrindo untuk dimintai penjelasan mengenai meeting poin Grab yang dibukanya kemarin. Dalam kontrak dengan AP I, menurut Arie, Kophrindo kegiatannya adalah tour and travel.

“Bisnis model yang dilakukan hari ini kami belum mendapat informasinya. Oleh karenanya besok kami memanggil pihak Kophrindo. Soal izin, kami tak pernah mengeluarkan izin Grab di bandara. Kami hanya berkontrak dengan Kophrindo. Tempat meeting point itu disewa oleh Kophrindo, bukan oleh Grab. Kontrak kami dengan Kophrindo adalah tour and travel. Kami tak mau mereka bekerja sama dengan Grab. Karena akan menjadi angkutan sewa yang akan mengorbankan mitra eksisting kami di bagian layanan taksi,” tutur Arie.

Sementara itu, Nengah Tamba mengatakan masalah transportasi adalah bagian dari tugas pokok Komisi III DPRD Bali. Menurutnya masalah transportasi di Bali sangat banyak. Di Bali ada persoalan transportasi publik Sarbagita, AKAP, taksi online, dan taksi konvensional semua berujung di Komisi III. “Saya tak tahu apakah karena saya hadir pada acara Grab hari ini (kemarin), besok saya kena demo,” ujarnya.Dirinya tak mempermasalahkan kehadiran taksi online. Baginya tak hanya taksi saja yang kini online, tetapi penjualan barang juga sudah online. Jadi yang dituntut adalah kreativitas. *ant, p

Komentar