nusabali

Peserta Diberi Kesempatan Santap Durian Lokal Sepuasnya

  • www.nusabali.com-peserta-diberi-kesempatan-santap-durian-lokal-sepuasnya

Pengelola perkebunan ‘Rama Shinta Farm’ Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Made Arnaja juga berencana memetakan durian unggul di desanya dengan menggelar lomba ‘adu rasa buah durian’

Buat Kali Pertama Digelar Festival Makan Durian di Desa Tajun, Buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Inilah untuk kali pertama digelar Festival Makan Durian di wilayah Kabupaten Buleleng. Kegiatan tersebut digelar di perkebunan ‘Rama Shinta Farm’ yang berlokasi di Desa Tajun, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Minggu (4/3). Dalam festival tersebut, ratusan peserta bebas santap duren produk lokal Desa Tajun sepuasnya.

Peserta Festival Makan Durian (FMD) di Desa Tajun, Minggu kemarin, digelar sejak pagi hingga sore. Kegiatan ini disupport langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dengan mengutus Sekretaris Dinas Pariwisata Ketut Arjana ke perkebunan ‘Rama Shinta Farm’ yang dikelola Made Arnaja.

Para pencinta durian yang datang memadati areal perkebunan ‘Rama Shinta Farm’ kemarin mencapai 250 orang, berasal dari berbagai kawasan, termasuk asal Medan, Sumatra Utara. Mereka diundang lewat online dan mesti bayar Rp 150.000 per orang. Dengan biaya sebesar itu, peserta diberikan kesempatan untuk menikmati buah durian lokal Desa Tajun sepuasnya.

Selain diberi kesempatan santap durian lokal, peserta juga dimanjakan dengan sejumlah suguhan kuliner dan buah lainnya hasil pertanian Desa Tajun, seperti buah naga. Mereka juga dapat makan siang plus doorprize. Yang tak kalah pentingnya, mereka dapat pembelajaran budidaya buah naga plus bibitnya.

Acara kemarin dikemas dalam bentuk festival rekreasi, guna memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan edukasi pengembangan tanaman buah naga yang dipaparkan langsung oleh owner perkebunan ‘Rama Shinta Farm’, Made Arnaja, yang merupakan salah satu petani sukses di Buleleng. Dalam festival kemarin, Made Arnaja sempat berbagi ilmu terkait pengembangan tanaman buah naga. Termasuk juga menyangkut sejumlah varietas buah naga yang langka dan termahal, mulai dari buah naga merah, putih, oranye, hitam, hingga kuning yang harga pasarannya mencapai Rp 350.000 per kilogram.

“Melihat antusiasme peserta yang sangat tinggi, saya sangat puas. Pasalnya, target saya untuk mengenalkan buah lokal Desa Tajun tercapai. Ke depannya, edukasi terbuka ini tetap akan saya jalankan, termasuk dengan menyasar sekolah-sekolah. Kami akan mengenalkan kepada generasi muda bahwa bertani juga menjanjikan,” jelas Made Arnaja.

Kini, Made Arnaja juga mulai memikirkan langkah ke depan untuk dapat memotivasi generasi muda agar mau bertani dan sekaligus memutus image ‘bertani itu tidak menarik’. Selain itu, Arnaja juga berencana memetakan durian unggul Desa Tajun, dengan menggelar lomba ‘adu rasa buah durian’. “Kami akan mendatangkan ahli menikmat durian untuk memilih durian unggulan, yang nantinya bakal di-kembangkan dan mendukung produksi buah unggulan asal Buleleng,” katanya.

Sedangkan Bupati Agus Suradnyana dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng, Ketut Arjana, mengatakan Festival Makan Durian di Desa Tajun, Minggu kemarin, merupakan salah satu cara untuk mendukung potensi pariwisata di Gumi Panji Sakti. Apalagi, Desa Tajun nantinya akan dirancang sebagai desa wisata.

Ke depan, kegiatan Festival Makan Durian ini diupayakan menjadi event tahunan, tidak saja regional namun hingga ke nasional. “Saya mengapresasi ‘Rama Shinta Farm’ atas terselenggaranya kegiatan yang tidak hanya melibatkan potensi sumber daya alam, tapi juga potensi SDM ini. Event ini diharapkan bukan hanya menjadi even regional, tapi bisa event nasional,” ujar Bupati Agus Suradnyana.

Sementara itu, peserta yang ikut serta dalam Festival Makan Durian di Desa Tajun kemarin, sebagaian datang rombongan bersama keluarganya. Mereka menikmati buah durian bersama keluarga atau temannya langsung di bawah pohon durian di areal perkebunan ‘Rama Shinta Farm’.

Salah satu peserta adalah Jeriyanti, perempuan asal Medan, Sumatra Utara, yang datang bersama temannya. Kebetulan, mereka sedang berlibur di Bali. Jeriyanti mengaku sangat puas dengan Festival Makan Durian ini. “Seru banget, saya merasakan keseruan makan durian yang tiada tara. Ini nuansanya beda. Biasanya, makan satu butir durian berempat. Tapi, di sini kita bisa makan sesuka hati sampai mabuk. Saya berharap kegiatan ini digelar lagi tahun depan,” tutur Jeriyanti kepada NusaBali. *k23

Komentar