nusabali

Central Parkir Monkey Forest Buka Lahan Parkir Baru

  • www.nusabali.com-central-parkir-monkey-forest-buka-lahan-parkir-baru

Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Ubud, Gianyar, kapasitas parkir di central parkir Monkey Forest, Ubud, mulai overload.

GIANYAR, NusaBali
Pihak Desa Pakraman Padangtegal, Ubud, pun kini menggarap lahan parkir baru. Bendesa Pakraman Padangtegal I Made Gandra mengatakan parkir baru ini akan bertingkat tiga. “Prediksi kami, areal parkir baru akan bisa menampung sebanyak 500 unit mobil,” jelasnya, Rabu (21/2).

Untuk central parkir saat ini, lanjut dia, kondisinya selalu penuh dengan parkir kendaraan. Bahkan per harinya terhitung antara 700 - 800 unit mobil. “Jadi penuh sekali sekarang di central parkir, kalau tidak ada central parkir bisa-bisa di jalanan Ubud itu krodit,” katanya.

Kini pihak Desa Pakraman Padangtegal sedang menambah areal parkir dengan mendirikan bangunan untuk areal parkir baru. Bangunan lantai tiga itu berukuran 76 meter  x 47 meter. “Ini sudah mulai dikerjakan, rencananya ini hanya dikerjakan sekitar tiga bulan, sehingga target Mei 2018, sudah selesai dibangun,” ucapnya.

Pembangunan central parkir ini sepenuhnya didanai dari anggaran Desa Pakraman Padangtegal. Diharapkan akan menambah kapasitas parkir sekitar 500 unit mobil. Bila ditambah kapasitas saat ini yang mencapai 700 lebih mobil, diperkirkan Central Parkir Monkey Forest Ubud nanti akan menampung 1.200 unit mobil. “Ke depan rencana kami akan menambah bangunan lagi, sehingga central parkir ini nanti menampung 1.500 mobil,” katanya.  

Dikatakan, dengan kapasitas itu, kawasan wisata Ubud sudah dipastikan bersih dari parkir liar. Karena kendaraan sudah tertampung di central parkir, termasuk ruas parkir lainnya. Sementara itu, untuk tarif parkir masih tetap Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 5.000 untuk mobil non bus dan Rp 10.000 untuk bus. “Tarif tetap segitu, tujuan kami di sini tidak mencari untung dari parkir. Tapi agar Ubud lebih nyaman untuk wisatawan, sehingga kawasan Ubud selalu ramai dikunjungi wisatawan,” tegasnya.

Disinggung terkait pemilik kendaraan yang masih kerap membandel parkir di seputaran ruas jalan Ubud, Made Gandra mengatakan warga di Desa Pakraman Padangtegal sudah mendukung penertiban parkir liar di jalanan Ubud.  “Di desa sudah clear, warga kami tidak ada masalah (parkir liar ditertibkan, Red), pengusaha juga tidak ada masalah,” ucapnya

Ditekankan, warga lokal sudah taat dengan pararem tentang keasrian kawasan Desa Pakraman Padangtegal. Dikatakan,  pararem ini mencangkup pengosongan jalan yang selama ini digunakan parkir. “Untuk pengusaha di Ubud juga wajib mentaati pararem ini, dan hal ini juga sudah disepakati sebelum memberikan izin,” katanya.

Dikatkan, bila masih ada akomodasi yang belum memiliki parkir, wajib memfasilitasi karyawannya untuk parkir di central parkir yang sudah disediakan. “Kan kami sudah menyediakan central parkir, jadi tidak ada alasan pengusaha dengan karyawannya ini membandel, wajib mereka parkir ditempat yang sudah disediakan,” tegasnya.

Terkait adanya taksi yang membandel parkir di bahu jalan, Gandra mengatakan hal itu menjadi kewajiban aparat penegak hukum yakni pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Gianyar. “Kalau yang melanggar itukan tinggal ditindak, ya kami mendukung penindakan tegas terhadap pelanggar. Kalau tidak ditindak, ya mereka akan terus membandel,” tegasnya.

Pihaknya sendiri memiliki pecalang yang beberapa kali digerakkan. Namun pecalang ini sifatnya swadaya, tidak mungkin setiap hari melakukan pengawasan di ruas jalan yang menjadi tanggaung jawab aparat negara. “Kalau kami pecalang sifatnya swadaya, kalau pecalang turun terus, lalu dimana letak tugas Dinas Perhubungan dan kepolisian yang digaji oleh negara,” tanyanya.*nvi

Komentar