nusabali

Sedang Misa, Pastor dan Umat Gereja Diserang

  • www.nusabali.com-sedang-misa-pastor-dan-umat-gereja-diserang

Pastor dan umat di Gereja St Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2) pada pukul 07.30 WIB, diserang  seorang pria bersenjata pedang.

YOGYAKARTA, NusaBali
Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier SJ, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa. “Pelaku datang sudah dengan menghunuskan pedang. Saya yang terkena pertama kali,” ujar Permadi, yang menjadi salah satu korbannya, Minggu seperti dilansir kompas. Permadi pun memperlihatkan punggungnya yang terkena sabetan pedang dari pelaku.
 
Setelah melukai Permadi, pelaku yang masuk gereja dari pintu selatan terus merangsek ke dalam gereja. Umat sebenarnya berupaya menangkap pelaku. Namun, karena pelaku terus mengayunkan pedang,  kejadian sulit dicegah, bahkan pelaku bisa mencapai altar untuk kemudian melukai Pastor Prier yang sedang memimpin misa. Menurut salah satu saksi, Andhi Cahyo, kejadian itu dimulai saat awal misa pagi, umat sudah fokus berdoa, dan Romo sudah di altar.
 
Andhi mengungkapkan bahwa pelaku yang membawa pedang langsung masuk dan menuju altar sembari menyabetkan pedangnya. Dua orang umat pun terluka karena sabetan pedang membabi buta dari pelaku yang diketahui bernama Suliyono (22), berstatus mahasiswa. "Umat panik dan mencoba menyelamatkan diri," kata Andhi dilansir cnnindonesia, Minggu (11/2).
 
Kejadian ini menyebabkan dua umat mengalami luka sobek di belakang kepala. Pemimpin misa,
Romo Prier juga menderita luka sobek di kepala bagian belakang. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Panti Rapih, RS Ludiro, dan RS UGM.
 
Pelaku juga mengayunkan pedangnya ke sekeliling dan menghancurkan patung Yesus dan Bunda Maria yang ada di mimbar Gereja. "Warga di luar sudah berkumpul, polisi juga sudah ada di lokasi. Pelaku sudah dikepung warga, umat, dan polisi. Sekitar 20 menit kemudian, polisi masuk ke gereja sambil dan mengeluarkan tembakan peringatan, ada sekitar tiga kali tembakan (termasuk peringatan)" katanya.
 
"Tapi pelaku malah menyerang petugas, jadi terpaksa ditembak, tapi masih hidup." "Semua orang kaget karena selama ini belum pernah ada kejadian seperti ini. Bahkan selama ini, warga sekitar dan umat Gereja hidup berdampingan dengan damai. Waktu kejadian ini, warga sekitar juga membantu kami mengamankan gereja dan pelaku.
 
Pelaku penyerangan gereja saat ini dirawat di RS Bhayangkara setelah dilumpuhkan polisi. Kejiwaan pelaku akan diperiksa. "Kita akan periksa kejiwaan pelaku, sejauh ini belum bisa disimpulkan," kata Kapolres Sleman, AKBP M Firman Lukmanul Hakim di Gereja St Lidwina, Sleman, Minggu (11/2).
 
Begitu juga motif penyerangan masih diselidiki. "Ada dokumen imigrasi, barang bukti. Itu dokumen mengajukan ke imigrasi, apakah bikin paspor belum tahu," ujar Firman dilansir detik.
 
"Tentang motif, jangan berspekulasi dulu. Pelaku kondisinya masih kritis, jadi belum bisa ditanyai. Tunggu penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Ahmad saat dikonfirmasi, Minggu (11/2). Sehari sebelum beraksi, Suliyono sempat menelepon keluarganya. Dia mengaku ingin menikah dengan bidadari.
 
Hal ini diceritakan oleh ayah Suliyono, Mistaji (58) di kediamannya, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Mistaji menerima telepon dari Suliyono pada Sabtu malam (10/2). Saat itu Suliyono hanya menanyakan kabar keluarganya.
 
"Sempat telepon hanya menanyakan kabar saya dan keluarga. Ya saya bilang sehat semua," ujar Mistaji, Minggu (11/2) seperti dilansir detik.
 
Mistaji sempat meminta anaknya untuk pulang ke Banyuwangi dan menikah. Namun, Suliyono menolak. "Saya suruh pulang ke Banyuwangi. Tapi menolak. Saya malah minta dia segera menikah. Malah dijawab dia ingin menikah dengan bidadari," ujar Mistaji. *

Komentar