nusabali

Erupsi Gunung Agung Bisa Dikelola Jadi Ekonomi Kreatif

  • www.nusabali.com-erupsi-gunung-agung-bisa-dikelola-jadi-ekonomi-kreatif

Peristiwa erupsi Gunung Agung yang berdampak luas terhadap pariwisata sebenarnya tidak harus diseram-seramkan.

Komisi X DPR RI Fasilitasi Pertemuan dengan Bekraf


DENPASAR, NusaBali
Bahkan peristiwa ini bisa dikelola menjadi suatu produk yang masuk dalam kategori ekonomi kreatif. Hal itu diungkapkan Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf di sela-sela Rapat Koordinasi Bekraf dengan Komisi X DPR RI di Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (23/12) siang. Rapat koordinasi dengan pelaku ekonomi kreatif di Bali dengan Kepala Bekraf Triawan Munaf difasilitasi anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Bali Putu Supadma Rudana. Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, pendidikan, badan ekonomi kreatif (Bekraf), pemuda dan olahraga, kepustakaan. Triawan Munaf berada di Bali untuk mengikuti Rapat Terbatas (ratas) Presiden Jokowi Widodo di Wisma Werdhapura, Sanur, Denpasar Selatan.

Rapat koordinasi Bekraf dengan anggota Komisi X DPR RI Supadma Rudana yang diikuti sejumlah praktisi ekonomi kreatif, untuk menyiapkan program-program ekonomi kreatif yang bisa diluncurkan bagi Bali. Bekraf yang merupakan lembaga non kementerian bertanggungjawab langsung kepada Presiden ini, pun sudah menyiapkan pengembangan ekonomi kreatif mulai fashion, film, kriya, seni pertunjukan, seni rupa, televisi, radio periklanan, kuliner, fotografi. Nah, peristiwa alam erupsi Gunung Agung pun sebenarnya bisa menjadi objek pengembangan ekonomi kreatif.

Triawan Munaf mengatakan untuk ekonomi kreatif tidak ada yang bisa mengalahkan Bali dari sisi potensi. Apalagi Bali dari sisi spiritualnya juga begitu menarik dan dikenal dunia.

“Jadi erupsi Gunung Agung kemarin fenomena menarik, yang sebenarnya bisa digarap dan dikelola sebagai ekonomi kreatif. Namun karena pikiran kita ini sebuah bencana, jadi nggak terbayang ke sana ya. Kalau sekarang memang agak terlambat kalau bicara itu. Padahal banyak hal yang bisa kita lakukan terlepas dari ini sebuah keprihatinan,” ujar Triawan Munaf. Dia  mengaku telah meminta Kementerian Pariwisata untuk ikut menyokong program Bekraf di Bali.

Menurut Triawan Munaf, pihak Bekraf bekerjasama dengan Komisi X DPR RI dapil Bali bakal meluncurkan program- program yang bisa meningkatkan dan memajukan ekonomi kreatif di Bali. Sehingga di tengah kondisi pariwisata lesu di Bali, ekonomi masyarakat masih bisa terbantu. Namun Triawan Munaf tidak menggeber berapa anggaran yang digelontor ke Bali dari Bekraf untuk ekonomi kreatif ini.

“Kalau anggaran ini memang tidak spesifik kita bicara. Tetapi kita siapkan banyak hal untuk diluncurkan di Bali,” ujarnya.

Sedangkan Supadma Rudana secara terpisah mengatakan pengembangan dan peluncuran program ekonomi kreatif di Bali ini akan diarahkan menyentuh ke banjar-banjar alias akar rumput. Supaya memberikan manfaat untuk ekonomi masyarakat. Kalau Bekraf bisa sentuh wilayah desa bahkan banjar, bisa berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Bali. Sehingga ketika terjadi guncangan kunjungan wisatawan, tidak terjadi kepanikan.

“Apalagi dengan era digital sekarang ini, kita ingin Badan Ekonomi Kreatif ini tembus banjar. Sehingga yang merasakan manfaatnya itu masyarakat di bawah. Jadi ekonomi masyarakat itu terbangun dari bawah. Yang merasakan rakyat di bawah,” kata Wasekjen DPP Demokrat yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), ini.

Supadma Rudana mengatakan berbagai program Kementerian Pariwisata juga akan digiring untuk dimaksimalkan di Bali. Terutama dalam mengantisipasi lesunya kunjungan wisatawan ke Bali karena erupsi Gunung Agung. Dia menyatakan salut karena pemerintah pusat sudah memberikan perhatian.

“Desakan kita kepada pemerintah supaya negara hadir dalam memberikan support kepada Bali, dengan adanya rapat terbatas di Bali yang dipimpin Presiden Jokowi, sangat kita apresiasi. Tetapi dalam hal ini harus ada sentuhan langsung kepada negara-negara sahabat yang selama ini menjadi ‘pengekspor’ turis ke Bali, supaya mereka yakin bahwa Bali benar-benar aman dikunjungi. Kami berharap media juga bisa memberikan informasi yang valid, bantu Bali dan pemerintah,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, ini. *nat

Komentar