nusabali

Pariwisata Lesu, Karyawan Terancam PHK

  • www.nusabali.com-pariwisata-lesu-karyawan-terancam-phk

Erupsi Gunung Agung mengakibatkan sektor pariwisata terganggu.

MANGUPURA, NusaBali

Bahkan pengusaha hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung mulai mengeluhkan berkurangnya jumlah tamu. Alhasil lesunya pariwisata ini dikhawatirkan berdampak terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan.

Kekhawatiran tersebut dilontarkan Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali Cabang Badung I Wayan Suyasa. Organisasi yang menaungi para pekerja ini berharap pengusaha bijaksana menyikapi kondisi ini agar pekerja tidak menjadi korban PHK. “Kami dari Federasi Serikat Pekerja berharap tidak ada PHK dengan kondisi pariwisata saat ini,” ucapnya.

Bagaimana pun, kata Suyasa yang juga anggota DPRD Badung, para pekerja sudah bertahun-tahun berbuat untuk perusahaan. Karena itu wajib mendapat perhatian dan perlindungan dari tempat mereka bekerja. Dia berharap pengusaha bisa menyiasati kondisi ini, sehingga pekerja tidak dirugikan secara sepihak.

“Saat pariwisata bagus, pengusaha kan untung. Sekarang kondisinya begini, kami harap tidak perlu ada PHK,” tegas Suyasa. Menurutnya, pekerja itu adalah aset perusahaan yang harus diperhatikan hak-haknya. Untuk diketahui jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata di Badung sekitar 69 ribu.

Ketua PHRI Badung IGN Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi terpisah, Senin (11/12), mengakui kondisi saat ini tidak bisa diprediksi. Banyak dampak yang terjadi di sektor pariwisata, sehingga tingkat hunian hotel turun. “Memang dari dampak penurunan tingkat hunian wisatawan ini kami melakukan efisiensi juga, seperti memadamkan lampu dan pendingin ruangan saat minim tamu menginap,” katanya.

“Tapi kalau berlangsung lama, hingga satu tahun misalkan, dengan berat hati pengusaha akan mengistirahatkan pegawai. Karena bagaimana kita bisa membayar tenaga kerja, wisatawan tak ada yang menginap,” imbuh Suryawijaya. Namun pihaknya memastikan tetap tidak mau menyerah dan akan terus berupaya agar pariwisata bisa bangkit lagi.

Menyikapi kondisi sekarang, Suryawijaya yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung itu menyatakan melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait serta pihak Konsulat Jenderal (Konjen) yang ada di Bali menyikapi status Gunung Agung. Intinya dalam rapat itu bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi. “Kami juga memohon kepada sejumlah negara tidak mengeluarkan travel warning ke Bali, sehingga warga negaranya bisa datang ke Bali,” harapnya.

Di bagian lain Pemkab Badung menekankan adanya jalan tengah antara pengusaha dan pekerja menyikapi kondisi yang terjadi. “Melihat kondisi sekarang ini, kami dari pemerintah berusaha untuk melakukan mediasi dalam upaya mencarikan solusi terbaik. Kami berharap tidak ada PHK karyawan,” kata Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung Ida Bagus Oka Dirga. *asa

Komentar