nusabali

Siswa SMP Tewas Tersambar Petir

  • www.nusabali.com-siswa-smp-tewas-tersambar-petir

Kematian tragis menimpa siswa SMPN 2 Gerokgak, Buleleng, I Kadek Sudiadnyana, 13, Kamis (16/11) sore.

Musibah Maut Saat Mancing di Teluk Banyuwedang


SINGARAJA, NusaBali
Siswa berusia 13 tahun ini tewas mengenaskan akibat tersambar petir saat memancing di perairan Teluk Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.

Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita, korban Kadek Sudiadnyana memacing bersama temannya, Kadek Suastika alias Koko. Mereka mancing sejak siang pukul 14.00 Wita. Keduanya pilih mancing di Teluk Banyuwedang, Desa Pejarakan dekat objek wisata Pasir Putih untuk mencari cumi-cumi.

Lokasi ini memang menjadi spot memacing, karena banyak terumbu karang di sana. Untuk mencapai spot memacing yang berjarak sekitar 15 meter dari bibir pantai, korban Kadek Sudiadnyana menggunakan ban dalam mobil sebagai pelampung. Demikan pula rekannya, Kadek Suastika, juga menggunakan ban dalam mobil sebagai pelampung.

Ketika sudah berada di titik lokasi mancing di tengah laur berjarak 15 meter dari bibir pantai, Kadek Sudiadnyana dan Kadek Suastika kemudian berpencar. Posisi mereka terpisah dalam jarak sekitar 15 meter. Korban Sudiadnyana memancing di sisi barat, sedangkan Suastika di sisi timur.

Begitu berada di tengah laut, cuaca yang awalnya mendung berubah menjadi hujan lebat, disertai gemuruh petir. Karena hujan hujan lebat disertai petir, Suastika pilih langsung balik ke tepi pantai, kemudian pulang. Sebaliknya, korban Sudiadnyana tetap asyk mancing cumi-cumi di bawah guyuran hujar. Naas, sore sekitar pukul 15.30 Wita, tiba-tiba petir menyambar tubuh Sudiadnyana yang tengah duduk mengambang di atas ban. Pelajar asal Banjar Batuampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak ini pun langsung tergeletak pingsan di atas ban.

Beruntung, saat kejadian, petugas jaga objek wisata Pasir Putih, I Gede Munggu, 40, melihat langsung bagaimana petir menyambar tubuh korban Sudiadnyana. Begitu melihat Sudiadnyana tersambar dan kemudian tergelatak di atas ban, Gede Munggu langsung mencarinya ke tengah laut dengan perahu mesin. Tubuh Sudiadnyana yang sekarat kemudian dibawa ke tepi pantai.

Korban Sudiadnyana sempat diberu pertolongan dengan napas buatan di Restoran Pokmasta obyek wisata Pasir Putih, di tepi pantai. Namun, upaya pertolongan ini tidak membuahkan hasil. Korban Sudiadnyana kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun, saat tiba di Puskesman, siswa SMPN2 Gerkgak ini dinyatakan sudah meninggal.

“Korban Sudiadnyana sempat diperiksa oleh dokter di Puskesmas. Tapi, korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal,” ungkap Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika, saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, tadi malam.

AKP Suartika menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban Sudiadnyana mengalami luka melepuh di bagian telingga kanan, pipi, dan badan bagian kanan. “Pihak keluarga sudah menirima kematian korban sebagai sebuah musibah,” papar AKP Suartika.

Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Pejarakan, Made Astawa, mengatakan hingga tadi malam jenazah korban Kadek Sudiadnyana masih disemayamkan di rumah duka di Banjar Batuyampar, Desa Pakraman Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Rencananya, jenazah siswa korban tersambar petir ini akan di kuburkan di Setra Desa Pakraman Pejarakan pada Radite Pon Medangsia, Minggu (19/11) lusa. “Saya masih di rumah duka ini,” ujar Perbekel Made Astawa saat dihubungi per telepon, tadi malam.

Korban Kadek Sudiadnyana sendiri, kata Perbekel Astawa, merupakan anak kedua dari pasangan Wayan Sulendra dan Made Sulitri. Korban Sudiadnyana memancing di Teluk Banyuwedang, Desa Pejarakan yang selama ini menjadi habitat ikan kerapu dan cumi-cumi, karena ada karangnya.

Perbekel Astawa mengimbau warganya agar selalu waspada jika ingin mancing di Teluk Banyuwedang saat musim hujan, biar tidak terulang kasus sambaran petir. ”Ini baru pertama kali terjadi kasus sambaran petir di Teluk Banyuwedang. Kejadiannya memang tidak terduga, karena sebelumnya hanya mendung dan kemudian turun hujan,” katanya. *k19

Komentar