nusabali

Hari Ini, Pastika-Tokoh Sanur Bertemu

  • www.nusabali.com-hari-ini-pastika-tokoh-sanur-bertemu

Kepala BKD Bali Ketut Rochineng menyebut, dari 7 warga Sanur yang sudah diperkerjakan di RS Bali Mandara, kini yang tersisa hanya 1 orang.

Isu Demo RS Bali Mandara Masih Beredar

DENPASAR,NusaBali
Penyelesaian penerimaan tenaga kerja untuk mengakomodir warga Sanur bekerja di Rumah Sakit Bali Mandara bakal berlanjut di Gedung Wiswasabha Utama, Niti Mandala Denpasar, Jumat (27/10) pukul 10.00 Wita hari ini. Tokoh Kota Denpasar, I Ketut Suwandhi yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali bakal memfasilitasi tokoh Sanur berdialog dengan Gubernur Made Mangku Pastika.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (26/10) kemarin, dialog dilakukan karena masih ada rencana ribuan warga Sanur akan berdemo ke RS Bali Mandara yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai, Desa Sanur Kauh, pada Sabtu (28/10) besok.

Rencana pertemuan tokoh dan warga Sanur dengan Gubernur Pastika pada Jumat hari ini juga akan menghadirkan Kepala BKD Pemprov Bali I Ketut Rochineng, Kepala Dinas Pemerintahan Desa I Ketut Lihadnyana, dan Kadis Kesehatan Dr I Ketut Suarjaya.

Suwandhi yang dihubungi NusaBali mengatakan, pertemuan Gubernur Pastika dengan warga Sanur adalah pencairan jalan tengah penyelesaian penerimaan tenaga kerja di RS Bali Mandara. “Tidak ada yang gawat-gawat, ini adalah dialog penyelesaian penerimaan tenaga kerja. Mencari jalan tengah. Win-win solution,” ujar mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar ini.

Suwandhi pun menegaskan memfasilitasi warga bertemu Gubernur Pastika bukan dalam hubungan Ketua Komisi II DPRD Bali membidangi rumah sakit. Namun sebagai tokoh Denpasar yang diminta memfasilitasi dalam dialog untuk mencari solusi terbaik. “Bukan sebagai Ketua Komisi II, tapi sebagai warga dan tokoh masyarakat. Saya akan coba besok (hari ini). Ya kita ingin Bali ini kondusif, Sanur juga sebagai daerah pariwisata,” tegas pria yang akrab disapa ‘Jenderal Kota’.

Suwandhi mengatakan, lowongan untuk warga Sanur pun sebenarnya sudah disediakan yakni ada 23 kursi dari 7 kursi sebelumnya. Dari 23 kursi itu yakni  4 dokter spesialias, 6 S1 Kesehatan, 6 D3 Kesehatan, dan 7 tenaga non kesehatan seperti sopir, pemelihara gedung dan tenaga laundry. “Tetapi kan harus memenuhi persyaratan juga. Misalnya dokter spesialias dan perawat. Kalau tidak ada yang bisa memenuhi? Ini gimana penyelesaiannya. Supaya tidak ribut makanya kita lakukan pertemuan,” ujar politisi Golkar Bali asal Banjar Belaluan Sad Merta, Kecamatan Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara ini.

Sementara Kepala BKD Bali, I Ketut Rochineng membenarkan akan ada pertemuan antara Gubernur Pastika dengan tokoh dan warga Sanur. “Ya untuk penyelesaian penerimaan naker di RS Bali Mandara untuk warga Sanur. Apa saja nanti dibahas? Pertemuan akan dilaksanakan besok pagi, jadi lihat besok saja,” ujar Rochineng saat dikonfirmasi, kemarin.

Menurut Rochineng, sebelumnya sudah ada 7 warga Sanur yang diperkerjakan di RS Bali Mandara. Bahkan dari 7 orang itu, 6 orang diantaranya sudah berhenti. “Sekarang yang bertahan bekerja masih tersisa 1 orang. Nah, kalau untuk penerimaan yang diinginkan 10 persen oleh warga Sanur itu, besok (hari ini) akan dibicarakan untuk diselesaikan. Kalau tidak selesai ya itu kembali keputusan Pak Gubernur nanti,” ujar Rochineng.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Sanur menuntut jatah 10 persen dari total seluruh pegawai atau sekitar 50 orang dipekerjakan di RS Bali Mandara karena berada di wilayah Desa Sanur Kauh. Dari hasil komunikasi antara Pemprov Bali dengan pihak Desa Sanur, ada 23 kursi yang disedikan untuk warga Sanur. *nat

Komentar