Pria Usia Lanjut Rentan Kanker Prostat, RSUP Ngoerah Hadirkan Inovasi Medis
DENPASAR, NusaBali.com – Kanker prostat menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyerang pria usia lanjut. Sayangnya, sebagian besar kasus baru terdeteksi ketika pasien sudah berada pada stadium lanjut sehingga pengobatan menjadi lebih sulit dan berisiko tinggi. Menjawab tantangan itu, RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah Denpasar memperkenalkan inovasi medis terbaru untuk meningkatkan akurasi diagnosis sekaligus memberikan kenyamanan lebih bagi pasien.
Dokter Bedah Urologi subspesialis Urologi Onkologi RS Ngoerah, dr I Wayan Yudiana, Sp.U(K), menjelaskan kanker prostat merupakan keganasan kedua terbanyak pada pria di dunia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2022, tercatat sekitar 1,5 juta kasus baru kanker prostat setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 400 ribu kasus. “Artinya, dari sepuluh orang yang terdiagnosis kanker prostat, dua sampai tiga orang di antaranya meninggal dunia,” ungkapnya, Jumat (10/10).
Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan kelima jenis kanker terbanyak pada laki-laki. Namun, yang menjadi persoalan utama adalah sebagian besar pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah.
“Sekitar 50 persen pasien baru diketahui ketika sudah stadium lanjut bahkan stadium IV. Kondisi ini membuat kualitas hidup pasien menurun dan biaya pengobatan jauh lebih tinggi,” jelas dr Yudiana.
Menurutnya, faktor risiko kanker prostat antara lain usia di atas 65 tahun, riwayat keluarga dengan kanker prostat atau kanker lain seperti payudara dan ovarium, serta faktor genetik tertentu. Pola hidup tidak sehat, termasuk obesitas, pola makan tinggi lemak, dan kebiasaan merokok, juga diduga turut berperan.
Gejala awal kanker prostat sering kali tidak disadari pasien. Namun, beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain gangguan berkemih (sering kencing malam hari, aliran urine tersendat, atau terasa tidak tuntas), hingga adanya darah dalam urine. Pada stadium lanjut, kanker dapat menyebar ke tulang dan menimbulkan nyeri hebat, patah tulang, maupun gangguan saraf.
Untuk mencegah keterlambatan diagnosis, RS Ngoerah kini menghadirkan layanan berbasis teknologi medis modern yang lebih presisi, minim luka, dan pemulihannya lebih cepat. “Dengan adanya inovasi ini, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang lebih efektif serta menjadi harapan baru bagi pasien kanker prostat di Bali dan kawasan timur Indonesia,” ujar dr Yudiana.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya pria usia lanjut, untuk melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan PSA (Prostate-Specific Antigen) serta pemeriksaan colok dubur secara rutin. “Jika kanker prostat ditemukan sejak dini, hasil pengobatannya jauh lebih baik,” tegasnya.
Dengan layanan inovatif tersebut, RS Ngoerah memperkuat posisinya sebagai pusat rujukan kesehatan unggulan di Bali yang tidak hanya melayani pasien lokal, tetapi juga dari luar daerah.
Komentar