Kelompok Tanam Sulit Dicari, Buleleng Dapat Bantuan Mesin Tanam Padi
SINGARAJA, NusaBali - Krisis tenaga kerja tanam padi mulai dirasakan para petani di Buleleng. Sekaa (kelompok) tanam padi yang dulunya mudah ditemui, kini semakin sulit dicari.
Kondisi inilah yang mendorong Dinas Pertanian Buleleng bersama subak dan kelompok tani mengusulkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), khususnya mesin penanam padi (rice transplanter), kepada pemerintah pusat.
Usulan tersebut kini membuahkan hasil. Sebanyak 11 unit mesin tanam padi resmi diserahkan oleh anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Adi Wiryatama saat kegiatan reses di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Kamis (9/10). Selain mesin tanam padi, juga disalurkan benih jagung 27 ton, benih padi 47 ton, bibit alpukat 1.700 batang, dan pupuk petroganik 100 sak.
Adi Wiryatama mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil penjaringan aspirasi petani Buleleng yang menghadapi berbagai kendala di lapangan, termasuk minimnya tenaga tanam. “Mesin ini memang sangat diperlukan, karena kelompok tanam padi sekarang sulit dicari. Dengan alat ini, petani bisa lebih cepat dan efisien,” ujar politisi asal Tabanan, ini.
Politisi senior PDI Perjuangan ini menilai semangat petani Buleleng masih sangat tinggi meski menghadapi berbagai keterbatasan. “Buleleng ini daerahnya luas, tapi roh petaninya masih hidup. Kita undang, semua datang, pekaseh, petani, kelian subak itu tanda semangatnya masih luar biasa,” imbuh dia.
Adi Wiryatama menegaskan, Buleleng akan menjadi salah satu daerah prioritas dalam perjuangannya di Komisi IV DPR RI. Hal itu disebabkan semangat untuk memajukan pertanian masih sangat tinggi. Dia juga menyoroti pentingnya modernisasi pertanian tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Selain alsintan, Adi Wiryatama akan memperjuangkan bantuan sumur bor dan embung kecil bagi petani Buleleng untuk mengatasi kekeringan. “Masalah di Buleleng ini air. Saat musim hujan air meluap, tapi saat kemarau kering sekali. Kita akan dorong bantuan sumur bor dan embung agar bisa menampung air hujan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyebut bantuan alsintan sangat membantu petani mempercepat proses tanam hingga panen. “Kalau ada alat seperti ini, pekerjaan jadi lebih cepat, hemat tenaga, waktu, dan biaya. Ini sejalan dengan upaya kita meningkatkan efisiensi pertanian,” ujarnya.
Menurut Sutjidra, kebutuhan alsintan di Buleleng masih besar melihat luasnya lahan pertanian di daerah ini. Sehingga, pihaknya akan terus berkoordinasi dan melakukan lobi-lobi kepada pemerintah pusat dan anggota DPR RI asal Bali untuk mengakses lebih banyak bantuan.
Sutjidra pun mengatakan Pemkab Buleleng kini tengah menyiapkan sistem pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir. “Dari pemilihan benih, penanaman, pemupukan, panen, sampai pasca panen harus terhubung. Tahun depan, kami usulkan juga bantuan teknologi untuk pasca panen agar masalah hilirisasi bisa teratasi,” kata Sutjidra.7 k23
Komentar