Percikan Api Las Nyaris Ludeskan Gudang
NEGARA, NusaBali - Kebakaran nyaris meludeskan sebuah bangunan gudang penyimpanan dan pengolahan cocopeat (sabut kelapa) milik Pabrik Bali Coco Company yang berlokasi di Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (9/10) pagi. Diduga kuat, kebakaran dipicu percikan api sisa kegiatan pengelasan yang mengenai tumpukan sisa sabut kelapa.
Dari informasi, kebakaran di gudang sabut kelapa ini terjadi pada sekitar pukul 06.00 Wita. Beruntungnya, kesigapan karyawan di gudang setempat berhasil memadamkan api dengan cepat sebelum si jago merah membesar dan meluas di gudang yang dipenuhi sabut kelapa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan oleh Tim TRC Regu II dan Pusdalops BPBD Kabupaten Jembrana, api diduga berasal dari percikan bekas pengelasan.
"Beruntung, api berhasil dipadamkan secara mandiri oleh pihak pabrik sebelum meluas. Tidak ada korban jiwa maupun kerugian material yang berarti dalam peristiwa itu," ucap Agus Artana.
BPBD Jembrana pun langsung mengambil langkah dengan mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha, untuk senantiasa memperhatikan aspek keselamatan kerja. "Terutama saat melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan percikan api seperti pengelasan, harus dipastikan semua potensi bahaya telah dihilangkan guna mencegah terulangnya kebakaran," ucap Agus Artana.
Insiden kebakaran di gudang cocopeat ini menambah daftar kejadian serupa dalam dua hari terakhir di Jembrana. Sehari sebelumnya, sebuah tempat usaha pengolahan kayu milik I Ketut Gara di Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, dilalap api pada Rabu (08/10) dini hari sekitar pukul 03.30 Wita.
Menurut keterangan Agus Artana, api pertama kali terlihat oleh tetangga korban, Putu Leter, yang kemudian langsung melaporkan kepada pemilik usaha. Melihat api semakin membesar, pemilik usaha segera meminta cucunya untuk menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Tim Damkar Jembrana tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 04.00 Wita. Setelah berjibaku memadamkan kobaran api selama satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 05.00 Wita. "Diduga penyebab kebakaran adalah puntung rokok yang masih menyala dan memicu api di sekitar lokasi usaha," ujar Agus Artana.
Meski tidak ada korban jiwa maupun korban luka, kerugian material akibat insiden ini ditaksir cukup besar. Bangunan usaha berukuran 4 me x 8,5 meter hangus terbakar, beserta isinya termasuk dua unit mesin benso dan penggeraknya. Total kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp 50 juta.
Penanganan dan kaji cepat di lokasi kejadian dilakukan oleh Tim TRC Regu I dan Pusdalops BPBD Kabupaten Jembrana, berkolaborasi dengan unsur terkait lainnya, seperti Tim Inafis Polres Jembrana, Polsek Mendoyo, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Staf Desa Pohsanten, serta warga sekitar. Agus Artana pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala potensi kebakaran.7ode
Komentar