Disnaker Pastikan Penerapan K3 Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Celukan Bawang
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng meninjau langsung Pelabuhan Celukan Bawang di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, usai terjadinya kecelakaan kerja yang menimpa seorang buruh bongkar muat.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berjalan sesuai standar di lingkungan pelabuhan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Buleleng, I Putu Kariaman Putra turun langsung ke lokasi bersama Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja I Made Sadipa dan Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Bali Dewa Nyoman Merta Sedana. Mereka diterima oleh General Manager Pelindo Celukan Bawang Mochammad Imron dan jajaran pengurus Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).
Dalam kunjungan tersebut, Kariaman juga menyempatkan diri menjenguk korban dan menyerahkan santunan secara langsung. Diketahui, korban sudah dalam kondisi membaik setelah sempat mengalami sesak napas akibat terkena sling baja pengangkat semen saat membongkar muatan kapal kargo.
Kariaman mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk memastikan sistem ketenagakerjaan di pelabuhan berjalan sesuai prinsip K3, terutama dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) dan kelengkapan administrasi tenaga kerja. “Kami menemukan masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki, termasuk kepatuhan terhadap penggunaan APD dan validitas Surat Izin Operator (SIO). Kami minta agar dilakukan verifikasi ulang, mana SIO yang masih aktif dan mana yang sudah tidak berlaku,” ujarnya, Rabu (8/10).
Ia menambahkan, Disnaker memberikan waktu satu minggu bagi pihak pelabuhan dan TKBM untuk menata kembali seluruh sistem ketenagakerjaan, termasuk pembaruan data pekerja dan penguatan sosialisasi K3. “Setelah kami cek, ada operator yang masa aktif SIO-nya habis sejak 2019. Kami minta segera dimutakhirkan dan dipenuhi sesuai ketentuan. Prinsipnya, semua pihak harus patuh terhadap SOP dan aturan keselamatan kerja,” kata Kariaman.
Sementara itu, General Manager Pelindo Celukan Bawang Mochammad Imron menegaskan bahwa pihaknya telah menerapkan berbagai langkah konkret untuk memastikan keselamatan para pekerja di area pelabuhan. “Pelindo sudah memberikan 500 paket APD kepada pekerja dan melakukan pengawasan melalui CCTV yang dimonitor oleh tim Planning and Control. Kami juga sudah menandatangani pakta integritas dengan TKBM, perusahaan bongkar muat, KSOP, dan seluruh stakeholder,” jelas Imron.
Menurutnya, tantangan utama dalam penerapan K3 terletak pada kesadaran buruh untuk konsisten memakai APD. Karena itu, pihaknya akan memperkuat pengawasan dan menerapkan sanksi bagi yang melanggar. “Siapa yang tidak memakai APD akan dicatat dan dilaporkan ke perusahaan TKBM dan stakeholder terkait. Kami ingin semua pihak patuh agar keselamatan kerja benar-benar terjamin,” tandasnya.7 mzk
Komentar