Turah Tut Nakhodai Golkar Badung
Terpilih Secara Aklamasi, Suyasa Putuskan Tak Maju
Begitu Musda dibuka, Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Suyasa menyatakan tidak mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Badung lagi
MANGUPURA, NusaBali
Politisi senior Golkar Badung, Anak Agung Ngurah Ketut Agus Nadi Putra menakhodai DPD II Golkar Badung periode 2025-2030 setelah terpilih secara aklamasi dalam Musda DPD II Golkar Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (8/10).
Turah Tut politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Badung didampingi kader muda Golkar Badung asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang juga Anggota Fraksi Golkar DPRD Badung Made Tomy Martana Putra di posisi Sekretaris DPD II. Sementara di posisi Bendahara dijabat politisi senior asal Kecamatan Abiansemal yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Badung, I Gusti Ngurah Saskara.
Sinyal Turah Tut bakal melenggang ke kursi Ketua DPD II Golkar Badung sudah beredar sejak sebulan lalu. Sebab, pemegang hak suara dalam Musda Golkar Badung, yakni 6 Ketua Pengurus Kecamatan (PK), yakni PK Kuta Selatan, PK Kuta, PK Kuta Utara, PK Mengwi, PK Abiansemal, PK Petang, organisasi sayap yang pendiri dan didirikan Partai Golkar mengarah ke Rah Tut. Sekretaris DPD II Golkar Badung yang resmi demisioner ini juga disebut-sebut mendapatkan dukungan dari DPD I Golkar Bali, meskipun kemarin Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menegaskan, pihaknya di posisi penengah saat jalan Musda mengalami kebuntuan.
Nah, sesuai prediksi, begitu Musda dibuka, Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Suyasa menyatakan tidak mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Badung lagi, dan mempersilahkan kader lain maju. “Saya sebagai Ketua Golkar Badung, memiliki kewajiban menggelar Musda partai. Demi menjaga soliditas partai, menjaga marwah partai, saya tidak maju sebagai Ketua Golkar Badung,” ujar Suyasa saat pidato politiknya di hadapan sekitar 200 kader Golkar.

Ketua DPD II Golkar Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra (kanan) dan Sekretaris Made Tomy Martana Putra. -IST
Dalam Musda yang dihadiri Ketua Golkar Bali, Demer, selaku Ketua Golkar Badung selama 5 tahun, Suyasa menyebutkan dirinya tidak terlepas dari kekurangansempurnaan dalam bertugas. “Terlepas dari sudut pandang politik, perbedaan itu pasti ada, saya sangat menjaga kebersamaan kader, pengurus dan fraksi selama lima tahun. Saya juga menjadi Ketua Golkar Badung berkat tangan dingin Pak Ketua Golkar Bali (Demer). Terima kasih 5 tahun diberikan mandat,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Mengwi ini.
Suyasa lantas membeber kepemimpinannya yang sukses mempersembahkan peningkatan kursi DPRD Badung dari 7 kursi menjadi 11 kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 silam. “Ini karena gotong royong seluruh kader partai,” tegas Wakil Ketua DPRD Badung periode 2019-2024 ini.
Suyasa memberikan apresiasi kepada Demer yang telah memberikan jalan lapang, rekomendasi kepada dirinya sebagai Calon Bupati Badung pada Pilkada 2024 lalu. Namun, dirinya gagal melenggang karena ditumbangkan pasangan Wayan Adi Arnawa-Bagus Alit Sucipta yang diusung PDI Perjuangan. Suyasa berharap, siapapun yang memimpin Golkar Badung, diharapkan ‘Beringin’ tetap solid. “Kita berikan kesempatan kepada pemilik suara yang menginginkan perubahan dalam menentukan pilihan, mudah-mudahan organisasi ini kompak,” tegas Suyasa.
Karena Suyasa tidak bertarung, akhirnya dalam sesi sidang pemilihan Ketua Golkar Badung tidak berjalan seru. Turah Tut hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit menuntaskan Musda Golkar, hingga akhirnya secara resmi menakhodai Golkar Badung lima tahun ke depan. Turah Tut menerima bendera kebesaran Partai Golkar dari Ketua DPD I Golkar Bali Demer yang didampingi Sekretaris Golkar Bali Dewa Gede Dwi Mahayana Putra Nida, menandakan kepemimpinan baru di Golkar Badung.
Turah Tut usai terpilih secara aklamasi mengatakan apresiasi dengan pemegang hak suara yang mempercayakan kepemimpinan Golkar Badung, sehingga dirinya terpilih secara aklamasi. “Dan, yang terpenting buat saya, Musda Golkar ini berjalan kondusif, berlangsung dalam kebersamaan dan soliditas terjaga. Saya apresiasi dengan Pak Wayan Suyasa yang dalam kapasitasnya melaksanakan proses Musda dengan lancar,” ujar Turah Tut.
Dia menegaskan, akan merangkul seluruh potensi kader dan potensi partai untuk membesarkan Partai Golkar Badung. Turah Tut juga menegaskan, tidak memiliki target muluk-muluk dalam Pemilu 2029 mendatang. Dirinya bertekad mempertahankan perolehan 11 kursi dewan, sebuah prestasi luar biasa yang ditorehkan Suyasa saat menakhodai Golkar Badung. “Nggak muluk-muluk dulu, minimal pertahankan 11 kursi dulu,” ujar Turah Tut seraya menyebutkan segera menyusun kepengurusan dan program kerja ke depan.
Sementara Demer menegaskan, para kader Golkar di Badung agar lebih gencar turun di tengah masyarakat. “Jangan pernah tertutup karena merasa wilayah sudah kuning, buka pintu seluas-luasnya, walaupun ada kader partai lain atau tokoh mau gabung terima. Kelemahan kita kan begitu, ketika ada kader yang mantan partai lain mau gabung malah ditolak. Kita akan kehilangan banyak kalau tertutup. Ingat, Golkar ini didirikan 97 organisasi kemasyarakatan,” ujar Demer.
Demer meminta kepada kader agar solid, karena kalau tidak ada kebersamaan suara rakyat tidak akan terdengar dan terjaga. Contoh di Pilkada 2024 kemarin, ketika kader dan pengurus tidak solid, saat kampanye banyak yang tidak mau hadir. ”Alasan acara adat, sakit dan sebagainya. Maka harus solid dulu,” tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini. 7 nat
Komentar