Pemkab Buleleng Gerakkan Program Orangtua Asuh Cegah Stunting
SINGARAJA, NusaBali - Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menggerakkan Program Genting atau Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting mendapat apresiasi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Perwakilan Provinsi Bali.
Program yang mengandalkan kolaborasi lintas sektor ini dinilai sebagai bentuk nyata keterlibatan masyarakat dalam menekan angka stunting di daerah.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Kabupaten Buleleng, Nyoman Suyasa, mengatakan Program Genting di Buleleng dijalankan dengan empat dimensi utama. Yakni bantuan nutrisi, perbaikan sanitasi, akses air bersih, dan edukasi berkelanjutan. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan materi, tetapi juga pada pendampingan keluarga berisiko stunting (KRS) melalui edukasi dan pemberdayaan ekonomi.
“Tidak semua bantuan harus berupa uang atau barang. Edukasi tentang pola makan bergizi, pola asuh anak, dan peningkatan kapasitas ekonomi keluarga juga bagian dari intervensi Genting,” jelas Suyasa, Selasa (7/10).
Dia mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 81 orangtua asuh yang telah bergabung dalam program tersebut. Dari jumlah itu, 21 di antaranya memberikan bantuan langsung kepada keluarga sasaran. Sedangkan sisanya fokus pada pendampingan edukatif dan monitoring.
Namun, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan. Berdasarkan data terakhir, terdapat lebih dari 17 ribu keluarga berisiko stunting di Kabupaten Buleleng, dengan sekitar 900 keluarga telah teridentifikasi mengalami stunting.
“Kami masih perlu dukungan lebih banyak pihak. Stunting ini tidak bisa hanya ditangani pemerintah. Harus ada gotong royong dan keterlibatan semua elemen masyarakat agar hasilnya maksimal,” tegas Suyasa.
Ketua Tim Kerja Genting Kemendukbangga Perwakilan Provinsi Bali, Dewa Nyoman Dalem, mengapresiasi langkah Pemkab Buleleng. Menurutnya, Program Genting merupakan salah satu program quick win Kemendukbangga, yang menekankan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.
Menurut Dewa, Pemkab Buleleng menjadi salah satu daerah yang cukup cepat menggerakkan program Genting sejak awal 2025. Hasil awal pun dinilai positif, dengan keterlibatan 21 orangtua asuh yang sudah membantu keluarga berisiko stunting dan tingkat intervensi mencapai 4,3 persen.
“Langkah ini sudah sangat baik. Harapannya, koordinasi bisa terus diperkuat dengan melibatkan seluruh unsur,” ujar Dewa Dalem. 7 k23
Komentar