nusabali

Desa Adat Padang Luwih Matimpugan Tipat Bantal

  • www.nusabali.com-desa-adat-padang-luwih-matimpugan-tipat-bantal

MANGUPURA, NusaBali - Kabupaten Badung memiliki berbagai ragam tradisi. Tak hanya tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon di Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi yang menggunakan sarana tipat dan bantal, namun di hari yang sama juga dilaksanakan tradisi serupa oleh masyarakat Desa Adat Padang Luwih, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara.

Tradisi ini bernama Matimpugan Tipat Bantal yang dilaksanakan pada Purnama Kapat, Soma Umanis Tolus, Senin (6/10). Prosesi dihadiri langsung Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

Bendesa Adat Padang Luwih, I Ketut Adi Ardana mengatakan, tadisi ini rutin digelar setiap tahun bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat, sebagai bentuk syukur atas anugerah kemakmuran dan keselamatan, sekaligus sebagai pengingat akan jati diri masyarakat yang dahulu hidup sebagai petani. “Dulu masyarakat Padang Luwih beraktivitas sebagai petani, namun sekarang wilayah Padang Luwih sudah menjadi pemukiman. Meskipun demikian, masyarakat Padang Luwih tetap mengajegkan dan melestarikan warisan leluhur melalui tradisi matimpugan tipat bantal,” ujar Adi Ardana.

Adi Ardana menambahkan, tadisi ini sarat simbolisme ini dimulai dengan persembahan tipat sirikan dan bantal – simbol sebagai purusa dan pradana, energi maskulin dan feminin dalam filosofi Hindu Bali. Pertemuan dua energi ini diyakini membawa kemakmuran bagi desa. Prosesi dilanjutkan dengan magibung (makan bersama) yang mencerminkan semangat kebersamaan, dan ditutup dengan ritual matimpugan tipat bantal, yaitu saling lempar antara dua kelompok pemuda desa menggunakan tipat dan bantal. “Setelah magibung, puncaknya adalah matimpugan tipat bantal, yowana dibagi dua kelompok di sisi utara dan selatan yang saling melempar tipat dan bantal. Tradisi ini tetap kami laksanakan yang bertujuan nunas wara nugraha, keselamatan serta kemakmuran krama desa adat Padang Luwih,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menyampaikan dukungannya terhadap tradisi ini sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal. Wabup Alit Sucipta mengikuti tradisi, mulai dari persembahyangan bersama, dilanjutkan magibung (makan bersama) dan matimpugan tipat bantal yang digelar di Jalan Raya Padang Luwih depan Pura Desa dan Puseh Padang Luwih. Sebagai wujud bhakti, Wabup haturkan dana punia sebesar Rp 15 juta. Selaku pemerintah, Wabup Alit Sucipta sangat mengapresiasi dan mendukung tradisi matimpugan tipat bantal sebagai warisan leluhur yang patut dilestarikan. Tradisi ini juga sejalan dengan komitmen dan prioritas pembangunan di Badung dalam upaya melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya. “Kami pemerintah Badung sangat mendukung tradisi ini sebagai pelestarian adat dan budaya. Semoga tetap lestari dan krama mendapat merta dan kemakmuran,” ujar mantan Anggota Komisi IV DPRD Bali membidangi adat dan budaya ini.ind

Komentar