nusabali

Pascabanjir, Pemkot Akan Gelar Mulang Pakelem

  • www.nusabali.com-pascabanjir-pemkot-akan-gelar-mulang-pakelem

Pemkot Denpasar menyiapkan anggaran Rp 300 juta untuk upacara Panca Kelud, Yama Raja, Pati Kalpa, Mulang Pakelem pada 30 Oktober mendatang.

DENPASAR, NusaBali
Pascabanjir menerjang Kota Denpasar pada Rabu, 10 September 2025, Pemkot Denpasar akan menggelar Upacara Panca Kelud, Yama Raja, Pati Kalpa, dan Mulang Pakelem untuk mengembalikan keharmonisan alam. Prosesi tersebut bakal digelar pada Wraspati Kliwon Warigadean, Kamis (30 Oktober 2025), di kawasan Tukad Badung, Denpasar.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, Jumat (3/10), mengatakan bahwa proses upacara pascabanjir ini akan digelar oleh Pemkot Denpasar karena memakan banyak korban. Bagus Surya mengatakan, prosesi upacara ini akan digelar seluruhnya oleh Pemkot Denpasar yang akan dipuput Ida Pedanda Wayahan dari Gria Wanasari, Sanur.

Menurutnya, pemkot sudah mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menggelar upacara dengan anggaran Rp 300 juta. Kata dia, prosesi nantinya yang akan digelar berupa Panca Kelud, Yama Raja, Pati Kalpa, Mulang Pakelem sebagaimana disarankan Ida Pedanda. 

“Setelah mapinunasan (meminta petunjuk) bahwa yang harus digelar itu Panca Kelud, Yama Raja, Pati Kalpa, Mulang Pakelem sebagai wujud permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi dan mengembalikan keharmonisan alam,” jelasnya.

Menurut Bagus Surya, dalam prosesi tersebut nantinya juga akan dibarengi melaspas, mulang pedasar, dan pedagingan Pasar Kumbasari dan pura yang terdampak banjir. Sebab, setelah Pasar Kumbasari selesai dilakukan renovasi belum dilakukan upacara besar sampai saat ini yang sebelumnya hanya dilakukan prastita (upacara) kecil.

Sementara, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata (Gus Kowi) membenarkan terkait belum dilakukan pemlaspasan Pasar Kumbasari. Dia mengatakan, proses upacara besar belum digelar lantaran saat itu harusnya dilakukan berbarengan dengan piodalan di Pura Melanting. Namun karena waktu piodalan sudah berjalan proses pengerjaan masih berlangsung maka dilakukan prosesi upacara kecil.

Sehingga, upacara besar saat ini akan dilakukan bersamaan dengan Upacara Panca Kelud, Yama Raja, Pati Kalpa, dan Mulang Pakelem yang digelar Pemkot Denpasar bersama Perumda dan pedagang. Gus Kowi menegaskan saat ini karena Pura Melanting juga diperbaiki maka upacara besar sekalian dengan anggaran yang diberikan Kementerian Agama Rp 30 juta. 

“Kemarin itu tertunda karena keburu piodalan, sementara pengerjaan renovasi masih berlangsung, jadi dilakukan upacara kecil. Karena sekarang sekalian ada renovasi Pura Melanting sekalian juga melaspas dan nanem pedagingan yang digelar Perumda Pasar dan pedagang selaku pangempon. Sedangkan untuk prosesi Mulang Pakelem itu dilakukan Pemerintah Kota Denpasar,” tandas Gus Kowi. 7 mis

Komentar