nusabali

Adi Arnawa Mimpi Jadi Bupati Badung Sejak SD

  • www.nusabali.com-adi-arnawa-mimpi-jadi-bupati-badung-sejak-sd

MANGUPURA, NusaBali.com – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengajak anak-anak muda Gumi Keris untuk tidak takut bermimpi sebagaimana ia bercita-cita jadi bupati sejak usia SD dan kini hal itu berhasil tercapai.

Hal ini diungkapkannya saat memberikan motivasi kepada PPPK dan PNS muda di lingkungan Pemkab Badung usai dilantik di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung baru-baru ini.

“Saya tidak bermaksud bagaimana, tapi ini motivasi. Astungkara saya sekarang jadi bupati, mimpi saya jadi bupati ini sudah terpatri di otak saya sejak kelas IV SD. Benar, demi apa pun,” ujar Adi Arnawa.

Meski tidak menafikan bahwa ia adalah putra dari I Made Wintreg (Alm) yang pernah menjadi Anggota DPRD Badung Fraksi PDI (1977–1982). Kata dia, perjalanan kariernya dari CPNS hingga jadi Sekretaris Daerah dan terpilih jadi Bupati Badung bukanlah karena pengaruh orangtua.

Adi menuturkan, pengaruh sang ayah telah berakhir ketika ia masuk jadi CPNS tahun 1995. Kala itu pengaruh Presiden Soeharto dan Partai Golkar di pemerintahan tidak bisa dibandingkan dengan PDI, apalagi seorang bekas Anggota DPRD bukan dari Partai Golkar.

“Walaupun orangtua saya jadi Anggota DPRD tapi bukan pejabat penting pada saat itu karena sudah selesai. Tahu enggak? Saya itu mendapat tugas di bagian organisasi (Setwilda Tk II Badung),” beber Bupati Badung kelahiran 9 Maret 1966 ini.

Kata eks Sekda Badung ini, Bagian Organisasi di Setwilda (sekarang Setda) merupakan salah satu posisi ‘kering kerontang’ pada masanya, tidak seperti Dinas Pendapatan Daerah yang jadi impian banyak pegawai. Namun, tempaan di tempat tandus itu membuat Adi belajar banyak tentang kelembagaan.

Karier eks birokrat asal Desa Pecatu, Kuta Selatan tiba-tiba menanjak setelah ia dipanggil ke ruangan Bupati Badung I Gusti Bagus Alit Putra (1990–1998). Menariknya, Adi yang masih berstatus CPNS kala itu datang menghadap Bupati menggantikan Kasubbag yang disebut sering ‘kumat-kumatan’ begitu dipanggil pimpinan.

Berkat keberaniannya mengerjakan tugas Kasubbag semampunya kemudian dipresentasikan ke Sekwilda IB Yudara Pidada, lantas kepada Bupati Alit Putra. Keberanian Adi membawa berkah ketika Bupati Alit Putra menjanjikan posisi Kasubbag untuknya setelah nanti resmi jadi PNS tahun 1998.

“Saat itu Bapak Bupati ngomong ke saya, ‘Nama kamu siapa? Kamu golongan berapa? Kalau kamu sudah PNS, lapor saya, saya akan angkat kamu jadi eselon lima. Benar saya dijadikan eselon lima dan termasuk paling muda saat itu,” tutur Adi Arnawa.

Setelah dipromosikan Bupati Alit Putra, Adi mengira ia akan menggantikan Kasubbag atasannya di Bagian Organisasi. Tidak disangka, ia malah dijadikan Kasubbag Bantuan Hukum di Bagian Hukum Setwilda Badung. Kata Adi, penempatan ini melenceng dari ilmu keorganisasian yang telah ia dalami sebelum diangkat jadi PNS.

“Saya pikir akan dijadikan Kasubbag Kelembagaan atau Tata Laksana, ternyata tidak. Saya ditaruh di Kasubbag Bantuan Hukum. Saya akhirnya belajar di sana 2,5 tahun kemudian ke Kasubbag Perundang-undangan selama lima tahun,” jelas Bupati berusia 59 tahun ini. 

Komentar