9 Bulan, Bangli Catat 123 Bencana
Jumlah kejadian tersebut belum termasuk kejadian karena dampak cuaca ekstrem belakangan yang masih direkap.
BANGLI, NusaBali_
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran(BPBD-DAMKAR) Kabupaten Bangli mencatat selama sembikab bulan, tepatnya sejak 1 Januari - 11 September telah terjadi 123 kejadian kebencanaan di Kabupaten Bangli. Dari jumlah tersebut bencana pohon tumbang akibat angin kencang terbanyak, yakni 83 kali.
Disusul, tanah longsor 28 kali. Kebakaran pemukiman 7 kali, banjir 2 kali, kebakaran rumah dan kandang masing-masing 1 kali. Selain itu dari kejadian kebencanaan tersebut menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka ringan.
Kepala Pelaksana/Kalaksa BPBD-DAMKAR Bangli I Wayan Wardana menjelaskan, Senin (29/9). "Jadi cukup banyak kejadiannya, " jelas pejabat asal Kelurahan Kawan, Bangli. Kata dia hal itu menunjukkan potensi kebencanaan di Bangli yang berkaitan dengan karakter dan kondisi geografis.
Lanjutnya, jumlah kejadian tersebut belum termasuk kejadian karena dampak cuaca ekstrem belakangan yang masih direkap. Terlepas dari upaya penanganan, baik oleh pemerintah, stakeholder terkait maupun masyarakat, Kalaksa BPBD -DAMKAR Wayan Wardana mewanti masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Selain mematuhi imbauan pemerintah melalui lembaga terkait seperti BMKG, ikut berperan dengan menjaga lingkungan tentu tak kalah penting. Misalnya, dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang potensial memicu banjir. Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan, yang dapat memicu kebakaran, terutama pada lahan atau area kering yang rentan kebakaran. "Jika itu bisa dilakukan, secara tak langsung sudah ikut berperan mencegah terjadinya bencana, " ujarnya.
Rentetan kejadiaan kebencanaan tersebut, lanjut Wayan Wardana, juga menimbulkan kerugian tidak sedikit. Data sementara, total nilai kerugian mendekati Rp 8 miliar atau persisnya Rp7. 933.300.000.
Tentu potensi besaran itu bertambah jika ditambah dengan dampak kerugian dari kejadian kebencanaan belakangan. "Karena itu lebih baik waspada dan berhati-hati, " tandasnya.7k17
Komentar