Fraksi Gerindra Desak Evaluasi MBG
Buntut Kasus Keracunan di Beberapa Daerah
Menghentikan program ini justru akan menjadi kerugian besar bagi masyarakat Indonesia
JAKARTA, NusaBali
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, drg. Putih Sari, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya, terjadi peningkatan kasus keracunan di sejumlah daerah dalam beberapa minggu terakhir yang mengakibatkan banyak siswa harus mendapatkan penanganan medis.
Dia mendorong perlu evaluasi agar manfaat besar dari program tersebut tetap terjaga dan tidak tergerus oleh buruknya tata kelola di lapangan. “Kasus keracunan tidak boleh dianggap sekadar angka statistik. Keselamatan penerima manfaat harus jadi prioritas utama. Standar kita harus zero accident. Karena itu, evaluasi menyeluruh perlu segera dilakukan agar manfaat besar yang dibawa program ini tidak tertutupi oleh catatan buruk pengelolaan di lapangan,” ujar Putih Sari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/9).
Komisi IX pun, lanjut Putih Sari, akan mendorong BGN untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk mengeluarkan standarisasi keamanan pangan pada program MBG. Dia menambahkan, MBG merupakan investasi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui aspek yang fundamental, yakni pemenuhan gizi.
Selain itu, aktivitas dari program ini juga akan menggerakkan dan membangun perekonomian daerah melalui penyerapan hasil pertanian, perikanan, hingga penciptaan lapangan kerja. “Program ini sudah dirasakan manfaatnya dan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Bukan hanya oleh jutaan penerima manfaat, tapi juga oleh para pekerja, petani, nelayan, maupun pelaku usaha," terang Putih Sari.
Karena itu, lanjut Putih Sari, menghentikan program ini justru akan menjadi kerugian besar bagi masyarakat Indonesia. "Yang perlu dilakukan adalah memastikan perbaikan menyeluruh tata kelola agar program MBG bisa kembali ke tujuan awal sesuai visi dari Presiden Prabowo, yaitu menciptakan SDM unggul yang berdaya saing tinggi serta menjadi motor penggerak perekonomian lokal,” kata Putih Sari.
Perempuan yang juga merupakan dokter gigi ini, menghimbau BGN untuk mengevaluasi secara detail setiap teknis penyelenggaraan dari hulu ke hilir, serta meningkatkan standar food safety dan pencegahan kontaminasi. Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan gizi pada setiap porsi makanan agar tujuan program untuk pemenuhan gizi benar-benar tercapai.
Menurut Putih Sari, evaluasi MBG harus detail menyentuh pada setiap mata rantai pasok. Mulai dari sourcing dan penyimpanan bahan baku, proses memasak, quality control, packaging, hingga pengantaran. Di sisi lain, perlu ada perhatian khusus bagi standar food safety dan pencegahan kontaminasi di setiap prosesnya.
"Yang tidak kalah penting, karena program ini sejatinya hadir untuk memastikan anak-anak mendapat asupan yang aman sekaligus bergizi seimbang, maka kualitas gizi tidak boleh dikompromikan dalam setiap porsi yang disajikan,” imbuh Putih Sari. k22
Komentar