2 Sulinggih Muput Balik Sumpah di Budakeling
AMLAPURA, NusaBali - Dua sulinggih muput (memimpin) upacara Karya Caru Balik Sumpah lan Bumi Sudha di Pura Batur, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Soma Paing Ukir, Senin (22/9).
Mereka yakni, Ida Pedanda Gede Made Padang dari Griya Padang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Satu lagi, Ida Pedanda Gede Rai Gunung Ketewel dari Griya Babakan, Desa Babakan, Kecamatan Gianyar, Gianyar.
Pacaruan tersebut serangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Caru Balik Sumpah lan Bumi Sudha bertujuan untuk membersihkan semesta dari pengaruh negatif, sebelum puncak karya. Semesta beserta isinya juga agar harmonis sesuai konsep Tri Hita Karana.
Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Batur ini baru pertama kali sejak pura tersebut berdiri tahun 1712 Masehi. Di pura ini berstana cucu dari Dang Hyang Astapaka, yakni Ida Pedanda Made Banjar dan Ida Pedanda Wayan Tangeb. Puncak Karya pada Purnama Kapat, Soma Umanis Tolu, Senin (6 Oktober 2025).
Pangrajeg Karya Ida Nyoman Sugata memaparkan baru kali ini karya ini bisa dilaksanakan di pura ini setelah beberapa abad dibangun. Piodalan dilaksanakan setiap Purnama Kapat. "Sebelum puncak karya, ada caru balik sumpah dan bumi sudha, kedua paket upacara itu, sama-sama bertujuan membersihkan semesta dari pengaruh negatif," jelas seniman wayang kulit dan topeng, ini.
Pura Batur diempon 54 KK. Proses karya dibantu krama banjar sekitar Desa Budakeling. Segala persiapan dan kebutuhan upakara tanpa hambatan. Yajamana Karya Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana dari Griya Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Wiku Tapini Ida Pedanda Istri Jelantik Dwaja dari Griya Jelantik Dauh Pasar, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling.
Pangempon pura dari Griya Karang, Griya Tengah, Griya Jelantik, Griya Dauh, Griya Batur, Griya Subagan, dan Griya Komala. Karya ini, menurut Ida Nyoman Sugata, dilaksanakan oleh keturunan Dang Hyang Astapaka, generasi ke-14.
Jelasnya, Pura Batur berdiri sejak kedatangan Dang Hyang Astapaka pada tahun 1556 ke Desa Budakeling. Dang Hyang memiliki putra Tunggal, Ida Pedanda Banjardan memiliki dua cucu Ida Pedanda Made Banjar dan Ida Pedanda Wayan Tangeb. Ida Pedanda Made Banjar lebar dipalebon di lokasi Pura Batur saat ini. Selanjutnya lokasi palebon diberi nama tunon (setra). Klab atau cicit (buyut) dari Dang Hyang, Ida Pedanda Wayan Dangin melebur tunon itu menjadi Pura Batur.
Rangkaian upacara selanjutnya, Mlasti ke Segara Jasri, Kelurahan Subagan pada Redite Pon Kulantir, Minggu (28/9). Puncak karya pada Purnama Kapat, Soma Umanis Tolu, Senin (6/10), Nyineb pada Saniscara Pon Gumbreg, Sabtu (18/10).7k16
Komentar