Atasi Krisis Darah, PMI Surati Kaling
Sebelumnya sempat stok darah nihil hingga kebingungan untuk memenuhi kebutuhan darah.
AMLAPURA, NusaBali
Guna mengatasi krisis stok darah, PMI Karangasem menyurati 52 kepala lingkungan di tiga kelurahan, yakni Padangkerta, Subagan, dan Karangasem, Kecamatan Karangasem. Surat juga dikirim ke sejumlah sekolah.
Selanjutnya PMI menindaklanjuti dengan menggelar donor darah setiap seminggu sekali. Tempatnya bergilir, di tiap lingkungan dan sekolah. "Makanya PMI selalu memiliki stok darah," ujar Kepala Markas PMI Karangasem I Wayan Gede Suastika, di ruang kerjanya, usai mengoordinasikan acara donor darah di SMA Hindu (Utama Widyalaya) Astika Dharma di Banjar/Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (16/9).
Kata Gede Suastika, sebelumnya sempat stok darah nihil hingga kebingungan untuk memenuhi kebutuhan darah. Pihaknya sempat meminta bantuan ke PMI Buleleng dan PMI Gianyar. PMI Karangasem bekerja sama dengan dua PMI itu. Begitu sebaliknya. Jika Karangasem kelebihan darah, maka PMI Buleleng atau PMI Gianyar memerlukan, wajib menyuplainya.
Stok darah kali ini terbilang stabil, tersimpan di bank darah, masing-masing 24 kantong golongan A, 13 kantong golongan B, 38 kantong golongan O dan 2 kantong golongan AB. "Darah itu kan umurnya 35 hari, disimpan dengan suhu 8 derajat. Diupayakan agar stok darah yang tersimpan tidak melebihi umur 35 hari. Semua darah yang disimpan telah berisi tanggal penyimpanan dan dikontrol setiap hari. "Kebutuhan darah setiap hari, rata-rata 20-30 kantong," katanya.
Gede Suastika merasa bersyukur dengan adanya teknologi WhatApp grup, sehingga kepala lingkungan punya WhatsApp grup. Begitu juga yang lain sehingga memudahkan koordinasi.
Hanya saja, jika menggelar donor darah di sekolah-sekolah, banyak yang gagal sebagai pendonor, dengan berbagai kendala. Antara lain. Hb rendah, belum cukup umur, habis menstruasi, sedang mengonsumsi obat, tensi rendah, dan lain-lain.
Syarat utama donor yakni, lanjut Gede Suastika, kondisi fisik mesti sehat jasmani dan rohani, berusia 17-60 tahun, khusus untuk siswa umur 17 tahun bisa ikut asalkan dapat izin dari orangtuanya, berat badan minimal 45 kilogram, suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius, tekanan darah harus berada pada angka 100-160 untuk sistolik, dan 70-100 untuk diastolic, denyut nadi 50-100 kali per menit, kadar hemoglobin minimal 12 gram per desiliter untuk wanita, dan minimal 12,5 gram per desiliter untuk pria.
Kelompok yang tidak bisa ikut donor darah katanya, yang mengidap hipertensi, berat badan kurang 45 kg, mengidap hepatitis B dan C, orang sedang hamil, dan lain-lain.
Di bagian lain, Kepala Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan I Gusti Nyoman Ngurah, mengaku belum terima surat dari PMI, terkait koordinasi melaksanakan donor darah. "Saya belum dapat surat dari PMI," ujar I Gusti Nyoman Ngurah.7k16
Komentar