Pemprov Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Banjir
Korban Meninggal ke-18 Ditemukan, Pencarian Terus Dilanjutkan
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal akibat banjir bandang yang melanda Bali pada Rabu (10/9) lalu.
Santunan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, di Kantor BPBD Bali, Jalan DI Panjaitan, Niti Mandala, Denpasar, Senin (15/9). Sebanyak 12 ahli waris yang memungkinkan hadir menerima langsung santunan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra menyampaikan belasungkawa mendalam dari Gubernur Bali. “Gubernur Bali menyampaikan rasa duka dan belasungkawa kepada keluarga korban. Beliau sejak beberapa hari terakhir turut memimpin pencarian korban di sekitar Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, serta ikut dalam upaya pemindahan kendaraan di basement Pasar Badung. Baru hari ini beliau dapat menyerahkan santunan,” ujar Dewa Indra.
Ia menegaskan, santunan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nyawa yang telah hilang, melainkan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan untuk meringankan beban keluarga dalam melaksanakan upacara adat bagi korban. Menurutnya, bantuan kepada korban bencana tidak hanya datang dari pemerintah provinsi, tetapi juga bisa dari Kementerian Sosial, pemerintah kabupaten/kota, maupun masyarakat luas. “Ini bentuk empati dan solidaritas yang harus terus kita tumbuhkan,” kata Dewa Indra.
Hingga saat ini, lima korban banjir masih belum ditemukan. Tim BPBD Bali bersama BPBD Jawa Timur dan Jawa Barat masih melakukan pencarian hingga masa tanggap darurat berakhir pada Rabu (17/9). Jika korban belum ditemukan dan keluarga meminta pencarian dilanjutkan, pemerintah memastikan akan terus membantu hingga korban ditemukan. "Kalaupun nanti tanggal 17 September belum ketemu dan keluarga yang kehilangan anggota keluarga meminta terus dilakukan (pencarian), maka akan terus dilanjutkan pencarian sampai pada kondisi tidak mungkin kita lanjutkan," jelas Dewa Indra. Saat ini, kata Dewa Indra, tercatat ada 17 korban jiwa (BPBD Bali sebelumnya sempat melaporkan 18 korban jiwa dan telah dikoreksi) akibat bencana banjir tanggal 10 September 2025. Adapun laporan korban hilang saat ini total ada 5 orang, masing-masing 3 orang di Kabupaten Badung dan 2 orang di Kota Denpasar.

Petugas memasukkan logistik bencana banjir ke dalam mobil saat proses penyaluran di Kantor BPBD Provinsi Bali, Senin (15/9). -ANTARA
Terkait penemuan jenazah di kawasan Ubung, Denpasar, Senin kemarin, Dewa Indra belum berani memastikan merupakan salah satu korban yang dilaporkan hilang. "Masih proses DVI tunggu hasil identifikasinya," ungkap Dewa Indra. Selain proses pencarian korban hilang, Sekda Bali menjelaskan proses pembersihan puing-puing sisa banjir masih menjadi fokus penanganan pascabanjir. Meski demikian, dengan Bali kini masuk peralihan musim hujan, proses penanganan pascabanjir juga melihat situasi cuaca di lapangan. "Ini cuaca lagi hujan, banjir lagi, tentu kita tidak ingin penanganan bencana menimbulkan bencana baru. Jadi harus kita lihat perkembangam cuacanya," tandas Dewa Indra.
Ahli waris salah satu korban bernama Ni Nyoman Lenyod, yakni sang suami I Wayan Astika mengaku bantuan yang diterima dari Pemprov Bali sangat membantu biaya upacara Ngaben untuk almarhumah istrinya. Astika mengungkapkan upacara Ngaben sang istri akan dilaksanakan pada Kamis (18/9) di Setra Desa Adat Serangan, Denpasar.
“Tiyang berterima kasih kepada Pemerintah Bali sangat membantu untuk upacara,” ujarnya. Astika mengungkapkan dirinya tidak tahu persis kronologi istrinya hanyut diterjang arus Tukad Badung. Almarhumah sehari-hari berjualan ikan sejak tengah malam hingga pagi di Pasar Kumbasari. “Ngambil ikan di Jalan Gunung Agung dan dijual di Pasar Kumbasari. Dari jam 12 malam sampai pagi jam 8,” kata Astika lirih. Selain meninggalkan suami, Ni Nyoman Lenyod yang sudah melakoni usaha menjual ikan di Pasar Kumbasari sejak muda juga meninggalkan satu orang anak dan enam orang cucu.
Kalaksa BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengungkapkan hujan yang terjadi di wilayah Denpasar pada Senin (15/9) pagi mengakibatkan terjadi lima titik genangan air, yaitu di kawasan Gajah Mada, Jalan Panjaitan Niti Mandala Denpasar, kawasan Monang Maning, Pasar Kreneng, dan Jalan Wibisana. "Hujan intensitas sedang mengarah lebat syukurnya tidak terlalu lama," ujar Teja.
Teja mengatakan saat ini BPDB Bali terus melakukan monitor situasi di lapangan. Pihaknya telah siap mengantisipasi jika ada hujan lebat kembali mengguyur wilayah Bali yang berpotensi mengakibatkan bencana banjir dan bencana lainnya. "Melakukan langkah-langkah darurat dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada Provinsi maupun kota," jelasnya.

Petugas mengevakuasi jenazah korban banjir di aliran Sungai Tukad Badung, Jalan Kertanegara, Banjar Pohgading, Ubung Kaja, Denpasar, Senin (15/9) pagi. -IST
Di sisi lain, BPBD Bali juga masih memantau tiga pos pengungsian di Kota Denpasar yakni Cokroaminoto Dauh Puri Kaja, Jalan Sutomo Gang Suar, dan Balai Masyarakat Pemaksa Jero Batu Sri. Jumlah pengungsi saat ini masih berjumlah 187 orang. "Ini datanya bergerak terus harian sifatnya. Ada yang sudah dapat tempat kos atau ada yang rumahnya sudah dibersihkan," ungkap Teja. Untuk diketahui satu korban terseret banjir kembali ditemukan di aliran Sungai Tukad Badung, Jalan Kertanegara, Gang Batu Medapit, Banjar Pohgading, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin pagi kemarin.
Jenazah tersebut teridentifikasi bernama Suwandi, laki-laki,60, asal Magetan, Jawa Timur.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan penemuan bermula ketika kepala dusun (Kadus) setempat, Made Darmayasa mendapat informasi dari warga di wilayahnya bahwa ada bau busuk di Sungai Tukad Badung tepatnya di Gang Medapit dekat rumah dari warga bernama Kadek Sura. Setelah dicek, di Lokasi tercium bau busuk berasal dari tumpukan sampah. Ketika tumpukan sampah tersebut diangkat terlihat ada tangan di baliknya dan setelah diangkat ditemukan jenazah yang sudah membusuk.
"Hal ini lalu dilaporkan ke Babinkamtibmas Desa Ubung Kaja dan dari Babinkamtibmas Desa Ubung Kaja melaporkan kepada Polsek Denpasar Utara," terang AKP Sukadi. Menerima laporan tersebut, personel Polsek Denpasar Utara dipimipin Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Ketut Darbawa langsung mendatangi lokasi. Saat ditemukan petugas, korban berada dalam kondisi telanjang dengan posisi terlentang, kepala mengarah ke barat dan kaki ke arah timur. Kaki korban sudah dalam keadaan bengkak, serta terdapat ulat di bagian kaki dan kepala. "Dari pihak keluarga membenarkan jenazah tersebut adalah Suwandi salah satu korban yang terseret banjir di Perumahan Griya Selaras, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Denpasar, pada Rabu (10/9) pagi. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUP Prof dr IGNG Ngoerah, Denpasar menggunakan mobil ambulans BPBD Kota Denpasar," beber AKP Sukadi.
Sedangkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolangan (Basarnas) Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan hingga hari keenam, Senin kemarin Basarnas bersama unsur SAR lainnya masih melakukan pencarian. “Tadi pagi (kemarin) kami dapat informasi dari pemerintah Desa Ubung Kaja bahwa ada mayat pada tumpukan sampah di Banjar Poh Gading. Kami langsung menuju ke sana untuk melakukan evakuasi,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolangan Basarnas Denpasar, I Nyoman Sidakarya. 7 adi, cr80, pol
1
Komentar