Bali Mulai Masuki Musim Peralihan

Bahkan pada, Selasa (9/9) kemarin hujan dalam intensitas sedang dan lebat terjadi di sebagian wilayah Bali berlangsung dalam waktu cukup lama. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebut kondisi tersebut merupakan tanda bahwa Pulau Dewata telah memasuki musim peralihan atau pancaroba.

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Brian Eko Permadi menjelaskan kondisi musim saat ini di wilayah Bali sudah memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kondisi ini, kata dia, dipicu oleh faktor atmosfer.

“Hujan yang terjadi saat ini dipicu oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali yang meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada, Selasa siang.

Dalam periode pancaroba, lanjutnya, pola hujan biasanya cenderung tidak menentu. Potensi hujan bisa bervariasi mulai dari intensitas ringan hingga lebat, bahkan berpeluang disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Kondisi inilah yang menyebabkan hujan belakangan ini turun hampir merata di sebagian besar wilayah Bali. Meski demikian, Brian menegaskan awal musim hujan secara resmi di Bali masih menunggu pengumuman dari Stasiun Klimatologi Bali. Sementara itu, puncak musim hujan diperkirakan berlangsung pada Januari hingga Februari tahun depan. Terkait fenomena global, Brian memastikan cuaca di Bali saat ini tidak dipengaruhi El Nino maupun La Nina.

“Untuk ENSO sendiri saat ini tidak mempengaruhi kondisi cuaca di Bali,” katanya. Dia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kerap muncul di masa peralihan. Biasanya potensi cuaca ekstrem saat musim peralihan seperti hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. “Imbauan kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang serta selalu update kondisi cuaca terkini dari BMKG Bali,” pungkasnya. 7 ol3