nusabali

Pemkot Denpasar Tambah 6 Unit Bus Listrik

Dishub Izinkan Warga Sanur Buka Kantong Parkir

  • www.nusabali.com-pemkot-denpasar-tambah-6-unit-bus-listrik

DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menambah enam unit bus listrik untuk kawasan Sanur yakni di Desa Adat Intaran dan Desa Adat Sanur, yang dikembangkan sebagai kawasan rendah emisi.

“Kami sudah siapkan enam shuttle bus tambahan, jadi nanti 12,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dalam acara Pekan Iklim Bali 2025 di Denpasar, Sabtu (30/8).

Sebelumnya, enam bus listrik di kawasan pariwisata itu diuji coba sejak 1 Agustus 2025 dengan rute Pantai Segara Ayu – Pantai Mertasari.

Melalui bus listrik yang selama sebulan ini sudah mengangkut 800 penumpang baik warga maupun wisatawan, Pemkot Denpasar ingin mengurangi emisi sekaligus menyelesaikan masalah kemacetan dan polusi udara di kawasan Sanur.

“Kolaborasi desa adat akan menjadi stimulus keterlibatan bersama untuk menyelesaikan permasalahan, dan Pemkot Denpasar juga memberi perhatian karena ada prioritas pembangunan kawasan pariwisata di Sanur baik Desa Adat Intaran maupun Desa Adat Sanur,” ujar Sekda Alit Wiradana.

Selain melalui bus listrik, upaya membangun kawasan rendah emisi juga dilakukan dengan menata infrastruktur jalan pendukungnya.

“Khusus 2025, kami menata Jalan Danau Tamblingan, Sanur. Rencana tahun 2026 akan dikembangkan ke Jalan Danau Poso. Ini menjadi perhatian karena Sanur dan Intaran adalah poros jantungnya pendapatan asli daerah Kota Denpasar,” kata Sekda Alit Wiradana.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan menambahkan dalam optimalisasi bus listrik akan dibentuk kantong-kantong parkir di sentral parkir maupun rumah warga, sehingga bus listrik akan membantu mengurangi kepadatan jalan akibat parkir liar selama ini.

“Hal ini akan mengurangi kemacetan, sekaligus menjadi spot untuk kawasan Sanur sebagai kawasan rendah emisi. Tahap pertama kan enam unit, nanti di November ini menjadi 12 unit, sekarang mantapkan lagi uji cobanya,” kata dia.

Sriawan menyampaikan seluruh bus listrik rendah emisi ini berasal dari APBD Pemkot Denpasar dengan anggaran Rp 6 miliar untuk total 12 unit.

Dishub juga mengizinkan warga kawasan Sanur terutama Desa Adat Intaran membuka kantong parkir di rumah masing-masing. Kantong parkir tersebut akan menghubungkan pengendara dengan shuttle atau bus listrik, sebab sepanjang Jalan Danau Tamblingan akan diberlakukan pelarangan parkir guna mengurangi kemacetan.

“Ya, jadi masyarakat bisa menyiapkan kantong parkir, dan itu koordinasi dengan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) parkir dan desa adat, sehingga bisa kita umumkan ke wisatawan pengunjung,” ucap Sriawan. 

“Jadi kami atur arus lalu lintas dengan menyediakan kantong-kantong parkir, ada kantong parkir Andas (sentral parkir) dan kantong parkir milik masyarakat,” kata Sriawan.

Upaya itu dilakukan Pemkot Denpasar untuk mengembangkan kawasan Sanur sebagai kawasan pariwisata rendah emisi, sehingga selain fasilitasi kantong parkir, pemerintah juga menyiapkan pedestrian dan total 12 unit bus listrik yang saat ini sudah tersedia enam unit.

“Sepanjang Jalan Danau Tamblingan tidak ada lagi parkir di badan jalan, arus lalu lintas masih tetap dua arah, kendaraan pribadi kami arahkan parkir di kantong parkir. Wisatawan maupun pengunjung nanti diangkut dengan bus listrik, dan yang jaraknya dekat disambut trotoar yang bagus,” ujar Sriawan.

Bendesa Adat Intaran I Gusti Alit Kencana menambahkan saat ini bagi warganya yang ingin mendaftarkan diri membuka kantong parkir di rumahnya, dapat berkoordinasi dengan kepala lingkungan masing-masing.

“Sangat memungkinkan sepeda motor masuk ke rumah-rumah penduduk. Kalau misalnya mereka parkir di rumah penduduk, masyarakat kami juga ada pendapatan, mereka tidak hanya mendapatkan masalahnya saja,“ katanya.

Desa Adat Intaran menargetkan penataan ini 100 persen rampung pada Desember mendatang, bersamaan dengan selesainya perbaikan jalan dan hadirnya tambahan enam unit bus listrik.

Selain wisatawan, Alit Kencana melihat kantong parkir juga akan dimanfaatkan pekerja-pekerja pariwisata di sekitar Sanur. Sehingga untuk pegawai akan diberikan keberpihakan melalui pengurangan tarif bus listrik dari tarif normal Rp 5.000, namun belum disepakati nilainya. 7 ant

Komentar