nusabali

Dua Kali Gagal Seleksi, Malah Lolos karena PAW

Sosok Indrabayu Pengganti Anggota KPU Jembrana Sa’rani yang Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-dua-kali-gagal-seleksi-malah-lolos-karena-paw

NEGARA, NusaBali - Kalau sudah rejeki tidak akan kemana, itu mungkin ungkapan yang tepat buat Anggota KPU Jembrana I Putu Indrabayu,43. KPU RI secara resmi melantik Indrabayu sebagai Pengganti Antarwaktu (PAW) anggota KPU Jembrana 2023-2028, Selasa (1/6). Indrabayu ‘menyundul’ Divisi Perencanaan Data, dan Informasi Anggota KPU Jembrana, Sa'rani, yang meninggal dunia pada 22 April 2025 lalu. Tak menyangka, dua kali gagal seleksi, Indrabayu malah lolos karena status PAW.

Sehari pasca dilantik, Bayu panggilan akrabnya sudah mulai ngantor. Bahkan di hari pertama ngantor, Rabu (2/6) kemarin, Bayu mengikuti kegiatan pleno terbuka KPU Jembrana terkait Pemuktahiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Jembrana triwulan II 2025 yang digelar di Kantor KPU Jembrana. 

Saat ditemui NusaBali, Bayu mengaku sangat bersyukur sekaligus kaget mendapat kepercayaan sebagai anggota KPU Jembrana, meski lewat mekanisme PAW. Apalagi, dia mengaku tidak ada mendapat firasat maupun melakukan upaya lobi-lobi agar bisa terpilih di antara 5 kandidat lain yang berpeluang menjadi PAW.  “Ya hanya menunggu. Tidak tahu tiba-tiba ada verifikasi. Saya kaget (bisa terpilih),” ucap pria kelahiran 23 Oktober 1981 asal Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara ini. 

Waktu proses seleksi anggota KPU tahun 2023 lalu, kata dia, tidak ada pengumuman nama-nama peraih ranking ke 6-10 yang berpeluang menjadi PAW jika ada komisioner berhalangan tetap. Bayu pun mengaku tidak tahu secara pasti apakah dirinya terpilih karena memang berada di urutan ke 6 ataukah ada pertimbangan lainnya. “Mungkin rezeki,” ujar Bayu.

Meski sebagai PAW, Bayu mengaku ada rasa bangga karena bisa menjadi anggota KPU Jembrana. Apalagi, ia yang sudah berkecimpung di kepemiluan sejak tahun 2010 lalu, mempunyai cita-cita sebagai anggota KPU.

Sebelumnya, Bayu mengaku sempat dua kali mengikuti seleksi anggota KPU Jembrana, yakni periode 2018-2023 dan 2023-2028, namun gagal. Tapi di kegagalannya yang kedua kali itu, dia pun tidak menyangka ketiban durian runtuh. “Kalau waktu iku seleksi yang pertama, juga masuk 10 besar. Waktu itu ranking ke 7,” kenang Bayu.

Berbicara soal pengalaman di kepemiluan, Bayu mengaku tidak pernah absen sebagai badan ad hoc sejak tahun 2010-2024 lalu. Ia mengawali karir di kepemiluan dengan menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Negara pada Pilkada Jembrana 2010, Pilgub Bali 2013, dan Pileg/Pilpres 2014.

Setelah di PPK, Bayu bergabung sebagai Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Negara pada Pilkada Jembrana 2015, Pilgub Bali 2018, Pileg/Pilpres 2019, Pilkada Jembrana 2020, hingga hajatan Pileg/Pilpres dan Pilkada/Pilgub yang digelar serentak tahun 2024 lalu. Selama menjadi Panwascam Negara itu, ia pun dipercaya sebagai Ketua. 

“Jadi ya saya memang lahir di KPU, namun besar di Bawaslu. Dan dari awal ya memang cita-cita menjadi anggota KPU sehingga sempat ikut seleksi di KPU. Kalau di Bawaslu belum pernah,” ujar Bayu. 

Dengan berbekal pengalaman selama badan ad hoc itu, Bayu mengaku akan berusaha memberikan yang terbaik. Saat ini ia mengaku mengisi kekosongan posisi Divisi Perencanaan Data, dan Informasi KPU Jembrana. Kalaupun ada kemungkinan pertukaran divisi, ia menyatakan siap ditempatkan di mana saja. ode 

Komentar