Dikirimi Sebatang Rokok, WNA India Lapor Polisi
JKR takut dan mengira sebatang rokok yang diterima dari rekan bisnisnya itu jebakan. Si pengirim menyatakan rokok tersebut diperoleh dari ‘orang pintar’, berisi bunga dan kemenyan.
DENPASAR, NusaBali
Seorang warga negara asing (WNA) asal India, JKR, ketakutan ketika menerima kiriman berupa sebatang rokok mencurigakan dari rekan bisnisnya, KA, lewat tukang ojek online, Jumat (20/6) pukul 14.00 Wita. Rokok tersebut diselipkan di dalam dokumen akta pendirian perusahaan. Dokumen itu dikirim ke kantor perusahaannya di Pertokoan Duta Wijaya, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Jumat (20/6).
Takut kena jebakan, JKR melapor ke polisi dan menyerahkan sebatang rokok mencurigakan tersebut ke Polda Bali pada hari itu juga. ”Klien saya takutnya, sebatang rokok itu sebagai jebakan. Kalau satu bungkus dan belum dibuka, mungkin tidak merasa terancam. Kami memilih lapor polisi, karena klien saya dan pengirim paket itu sedang ada masalah,” kata Benyamin Seran, penasihat hukum JKR, Minggu (22/6).
Benyamin menjelaskan, dokumen berisi rokok itu saat tiba di kantor diterima oleh operational manager, TB bersama seorang security. Setelah diketahui ada sebatang rokok, TB memberitahukannya kepada JKR.
“Kami menduga adanya peristiwa hukum dalam pengiriman paket ini. Isi dari sebatang rokok itu sudah dites polisi dan kini masih menunggu hasil dari labfor,” ucap Benyamin.
Dijelaskannya, kliennya merasa terancam bukan tanpa alasan. KA dengan kliennya sedang konflik. Pada 27 Juni ini akan dilaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa dengan agenda pembubaran perusahaan.
“Dalam tiga bulan terakhir KA sering mengirim pesan via email dan WA yang membuat JKR tidak nyaman. Dia mau menjual sahamnya kepada perusahaan yang lain, sementara di perusahaan saat ini dia (KA, Red) tidak setor uang,” kata Benyamin.
Sementara KA tidak membantah dirinya yang mengirim dokumen tersebut. Dia mengaku bahwa itu bukanlah rokok atau barang berbahaya lainnya, seperti racun atau narkoba. Apalagi sampai berniat untuk mencelakai JKR. Batangan menyerupai rokok itu isinya bunga, kemenyan, dan lainnya.
“Ceritanya sekitar enam bulan lalu saya ada minta orang pintar dari Jawa untuk mendoakan keluarga saya, sekaligus mendoakan perusahan kami. Nah, barang yang dikatakan rokok itu isinya adalah bunga, kemenyan, dan apalagi saya lupa, disuruh taruh di dalam brankas,” jelas KA.
Selama ini batangan menyerupai rokok itu disimpan di dalam dokumen perusahaan. Pada saat kirim dokumen itu ke JKR dirinya tidak mengecek lagi. “Jangan takut karena saya tidak mencelakai dia. Buat apa saya mencelakai dia. Dia punya keluarga, istri, dan anak. Saya juga punya keluarga, istri, dan anak. Kami berteman kok, meski sekarang saya sudah keluar dari perusahaan itu,” katanya. 7 pol
1
Komentar