Dua Alternatif Disiapkan Tangani Banjir di Jalan Raya Uluwatu
MANGUPURA, NusaBali - Setelah sekian lama dilanda genangan air yang mengganggu lalu lintas di Jalan Raya Uluwatu tepatnya di seputaran Simpang Nirmala, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, akhirnya kini mulai ada titik terang.
Ada dua alternatif yang kini disiapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, ini terungkap saat sosialisasi pengadaan tanah penanganan banjir Jalan Raya Uluwatu Ungasan dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di Kantor Camat Kuta Selatan pada Senin (16/6) lalu.
“Sudah ada jalan keluar dan dilaksanakan tahun ini. Kemarin (Senin) kami rapat bersama BPJN, Dinas PUPR Badung, BPN, pemilik lahan, dan perangkat desa setempat (Ungasan),” ungkap Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta di kantor Camat Kuta Selatan pada Selasa (17/6) siang.
Gede Arta menjelaskan bahwa ada dua alternatif pelaksanaan yang sedang disiapkan. Pilihan pertama adalah pengadaan lahan untuk jalur pembuangan, tepatnya di depan Banjar Werdhi Kosala Ungasan oleh pihak BPJN. Sedangkan pilihan kedua pembuatan saluran drainase menuju Jalan Pura Masuka, yang akan digunakan jika pembebasan lahan utama belum menemui kesepakatan dengan warga pemilik lahan. Lokasi tersebut dinilai strategis karena merupakan akses jalan nasional.
“Banjir ini bukan hanya masalah Ungasan saja, tapi persoalan seluruh Bali. Karena daerah ini juga dilintasi banyak orang dari berbagai wilayah, apalagi ada Pura Sad Kahyangan (Pura Luhur Uluwatu),” kata Gede Arta.
Untuk menyelesaikan kendala utama berupa pembebasan lahan di titik banjir, Gede Arta menegaskan jika pihak terkait telah melakukan penjajakan intensif dengan pemilik lahan. Proses negosiasi dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (19/6) hari ini. “Kalau pemilik lahan belum menemukan jalan tengah, maka kita akan eksekusi jalur ke selatan melalui Jalan Pura Masuka untuk mengurangi volume banjir di kawasan tersebut,” jelas mantan Sekcam Kuta ini.
Dijelaskan lebih lanjut, rencana pembangunan juga mencakup sodetan air ke arah barat, dengan memanfaatkan lahan di pinggiran area banjir untuk pembuatan saluran drainase. Menurut Gede Arta, proyek ini juga membawa manfaat langsung bagi pemilik lahan, karena akan mengurangi risiko genangan dan memperbaiki tata kelola air di sekitar lahan mereka.
“Kalau dibangun saluran, justru akan menguntungkan mereka (pemilik lahan) karena ada jalur pembuangan,” ucap Gede Arta. 7 ol3
Komentar