nusabali

Pulau Serangan Jadi Rumah Aman Penyu Bertelur, 4.000 Tukik Berhasil Ditetaskan

  • www.nusabali.com-pulau-serangan-jadi-rumah-aman-penyu-bertelur-4000-tukik-berhasil-ditetaskan

DENPASAR, NusaBali.com – Kawasan pesisir Pulau Serangan, Denpasar Selatan kembali menjadi saksi hidup aktivitas alami penyu yang bertelur. Pada malam Purnama, Sabtu 8 Juni 2025, dua induk penyu mendarat dan bertelur sebanyak 116 butir di pesisir pantai Serangan.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya kawasan Serangan sebagai habitat alami penyu. Selama satu tahun terakhir, tercatat lebih dari 7.600 telur penyu ditemukan di sepanjang pesisir, hasil dari kolaborasi konservasi antara Desa Adat Serangan, Turtle Conservation and Education Center (TCEC), dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola kawasan Kura Kura Bali.

Dari jumlah tersebut, sekitar 4.000 tukik berhasil ditetaskan, mencerminkan tingkat keberhasilan konservasi yang mencapai lebih dari 50 persen. “Dukungan BTID Kura Kura Bali sangat luar biasa. Selain sarana prasarana, mereka juga membantu menghadirkan wisatawan ke TCEC,” ujar Wayan Patut, aktivis pelestari penyu di Pulau Serangan, Senin (16/6).

TCEC berperan aktif dalam proses evakuasi, perlindungan, dan penetasan telur penyu yang rentan terhadap ancaman predator, aktivitas manusia, dan cuaca ekstrem. BTID juga dilibatkan dalam proses monitoring dan pengamanan, termasuk memastikan akses nyaman bagi induk penyu selama musim bertelur yang berlangsung dari Juni hingga Oktober.

“Kami selalu difasilitasi saat hendak masuk ke kawasan proyek BTID untuk pendataan dan monitoring penyu,” kata Ketua TCEC, I Wayan Indra Lesmana. Ia menambahkan, dukungan semua pihak termasuk pemerintah, desa adat, dan BTID sangat penting karena pihaknya tak bisa bekerja sendiri menjaga habitat penyu.

Hingga Mei 2025, sebanyak 11.295 pengunjung tercatat mendatangi TCEC, mulai dari pelajar hingga wisatawan. Sebagian besar turut berpartisipasi dalam kegiatan pelepasan tukik ke laut, menjadikan konservasi penyu sebagai bagian dari wisata edukatif yang membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Pendapatan dari kunjungan ini kami manfaatkan untuk menopang perekonomian desa dan menjaga warisan leluhur, termasuk upacara di pura-pura suci di Serangan,” jelas Patut.

Tiga jenis penyu yang umum bertelur di Serangan adalah penyu lekang, penyu hijau, dan penyu sisik. Kehadiran mereka menjadi pengingat pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan sang pencipta melalui aksi nyata konservasi. 

Komentar