BI Bali Dorong Pariwisata Berkualitas
Penerapan QRIS Diperluas ke Jepang dan China
DENPASAR, NusaBali - Bank Indonesia terus mendorong pemanfaatan QRIS tidak hanya sebagai alat pembayaran digital nasional, tetapi juga sebagai motor penggerak kualitas pariwisata dan daya saing UMKM di Bali.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Butet Linda Helena Panjaitan, mengatakan hingga April 2025, jumlah pengguna QRIS di Bali telah mencapai 1,1 juta dengan 974 ribu merchant aktif dan total transaksi mencapai 39 juta kali dengan nominal transaksi mencapai Rp 5,99 triliun.
“QRIS bukan hanya soal efisiensi, tapi juga experience. Dengan QRIS, pariwisata Bali menjadi lebih berkualitas karena wisatawan tak perlu repot menukar uang tunai. Mereka cukup scan pakai platform pembayaran dari negara asalnya,” ujar Butet dalam kegiatan QRIS Summer Run Bali di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (15/6).
Acara yang dikemas dalam format olahraga dan hiburan ini juga mengedukasi masyarakat mengenai transaksi non-tunai. Seluruh tenant kuliner dan merchant di arena lari telah dilengkapi sistem pembayaran QRIS.
Sebanyak 1.500 peserta turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, sekaligus memecahkan rekor MURI untuk penggunaan medali berbahan limbah uang kertas rusak (racik) pertama di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, BI juga mengumumkan rencana memperluas penerapan QRIS lintas negara (cross-border) ke Jepang dan China yang di mulai 17 Agustus 2025. Sebelumnya, QRIS lintas negara telah diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Thailand dengan respons positif dari wisatawan.
“Wisatawan dari tiga negara yang sudah menggunakannya sangat terbantu karena bisa langsung transaksi tanpa tukar uang. Ini membuat pengalaman mereka selama di Bali menjadi lebih nyaman dan praktis,” kata Butet.
Melalui sistem ini, wisatawan mancanegara dapat bertransaksi langsung dengan QRIS milik negara asal, sementara pelaku UMKM Bali bisa melayani mereka tanpa hambatan. Transaksi pun berlangsung dalam mata uang masing-masing negara sehingga lebih efisien dan tidak bergantung pada konversi mata uang global.
Menurut Butet, perluasan ini akan semakin mendukung transformasi digital Bali sebagai ikon pariwisata nasional.
“Digitalisasi adalah salah satu faktor penting dalam membangun pariwisata dan UMKM yang berkualitas. Dengan QRIS, UMKM kita bisa langsung menyasar wisatawan asing, bukan hanya domestik,” tegasnya.
Lebih dari 96 persen merchant QRIS saat ini adalah pelaku UMKM. Dengan digitalisasi transaksi yang terus diperluas, BI berharap omzet pelaku usaha lokal bisa meningkat signifikan sekaligus memperluas jangkauan pasar. t
Komentar