nusabali

‘The Real Wajah’ Sajikan Ekspresi Simbolik Puluhan Perupa

  • www.nusabali.com-the-real-wajah-sajikan-ekspresi-simbolik-puluhan-perupa

GIANYAR, NusaBali - Pameran seni rupa ‘The Real Wajah’ resmi dibuka di Artomorrow Artspace, Jalan Sanggingan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (9/6) sore.

Puluhan perupa dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam pameran yang akan berlangsung hingga Rabu (19/6) mendatang. Dibuka secara resmi oleh owner Bali Moon Art Space, Ni Wayan Sri Ekayanti SSos MM. Acara berlangsung meriah dihadiri sejumlah seniman, pemerhati seni, serta pengunjung dari kalangan masyarakat umum dan wisatawan mancanegara.

Pameran ‘The Real Wajah’ merupakan hasil kolaborasi tiga institusi seni yakni Komunitas Seni Rupa WAJAH (Wajah Art Community), Artomorrow Artspace, dan Bali Moon Art Space. Mengusung pendekatan visual yang beragam, pameran ini mengajak para pengunjung menelusuri makna simbolik dari ‘wajah’ dalam sudut pandang yang luas sebagai identitas, representasi diri, serta bentuk ekspresi sosial dan psikologis dalam kehidupan modern. Puluhan seniman yang terlibat dari berbagai latar belakang dan aliran seni. 

Mereka di antaranya, Sholihun, Syukur S Budi, Farfan, Sang Made Budiasa, Feri, Huda Fauzan, Herman, A Tem, Luky, Mahmud, Sucipto, Bambang, Suswanto, Mandira, Soger, Desira, Patrianto, Dewa Merta, Imam Syafi’i, Rudy Suliyanto, M Sholeh, Willi Chen, Ngurah Astawa, Erwin, Gung Adi, Antara, Aris, Didik, Didik Aborijin, Agus Fauzan, Ekaswarna, Nanang Sitni, dan Kojin. Ketua Wajah Art Community Huda Fauzan, didampingi peserta pameran, Sang Made Budiasa, mengatakan tema ‘The Real Wajah’ dipilih sebagai refleksi terhadap dinamika identitas dan eksistensi manusia dalam kehidupan kontemporer. 

Dia mengatakan, melalui visualisasi wajah, para seniman menyampaikan makna yang dalam tentang keberadaan, kepalsuan, kebenaran, serta peran sosial manusia di tengah perubahan zaman. “Wajah bukan sekadar fisik. Ia bisa menjadi simbol tentang kebenaran, kepalsuan, topeng, dan makna mendalam tentang siapa diri kita sesungguhnya. Melalui karya ini, kami berupaya membongkar lapis-lapis makna di balik wajah-wajah yang kita temui setiap hari,” ujar Huda Fauzan, Minggu (9/6).

Huda menambahkan, pameran ini terbuka untuk umum, dapat dikunjungi setiap hari hingga 19 Juni 2025. Pengunjung dapat menikmati beragam karya seni rupa dalam berbagai medium, mulai dari lukisan, instalasi, hingga karya mixed media yang penuh eksplorasi visual dan konsep. “Kami mengundang masyarakat, pecinta seni, dan para wisatawan yang sedang berada di Ubud untuk datang. Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan karya-karya penuh makna dari para perupa yang telah mencurahkan gagasan dan emosi mereka dalam pameran ini,” ungkapnya.

Pameran ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem seni rupa, khususnya di kawasan Ubud yang telah lama dikenal sebagai pusat seni budaya dunia. 7 wan

Komentar